Me, Too Much Dosa and Masala in India

Thanks to Allah Subhanahu Wa Ta'a, in 2013, I lived in Cabana serviced apartments for three months in Indirapuram, Ghaziabad, India. I attended a free short course held by the Indian Ministry of Foreign Affairs and Economics, which appointed NIIT as a bonafide computer and IT training institution that teaches us IT, Networking, and English as communicating skills. IT and English are what I think is an exciting combination. Because almost 25 participants from various countries: Mongolia, Uzbekistan, Tajikistan, Cambodia, Bhutan, Ghana, Tanzania, Ethiopia, and two people from Indonesia have exciting advantages and disadvantages. Some are good at IT and networking but have difficulty speaking in English.

Jurus Iritology Hidup di Luar Negeri

 Dear Warganet,

Sudah terkenal sejak Tempoe Doeloe, orang indonesia jika hidup di luar negeri terutama dalam status belajar biasanya pandai mengirit pengeluaran. Misalnya masalah makan sehari-hari. Mungkin karena postur badan kita kecil dibandingkan orang Bule Eropa-Amerika yang dimakan tidak banyak dan tidak mahal. 

Ada mahasiswa saya yang ikut exchange program di Amerika bercerita jika  dia makan habisnya hanya 4 atau 5 Dollar. Jauh lebih irit  daripada orang Arab yang tinggal di Amerika yang jika makan habis antara 8 sampai  9 USD. 

Pernah kena tipu itu SUNNAH atau bagian dari RUKUN jika Anda tinggal di India

 Dear Netizens, 

Disclaimer: Andaikata ada India Wala/Orang india yang tahu Bahasa Indonesia membaca tulisan ini Maaf Kijiye atau Mohon maaf yaa. Terus terang saya sudah sering mendengar info dan stereotype (general false assumption)  kalo orang India itu pinter ngarang cerita dan Ngapusi. buktinya Film India itu rata-rata durasi 2 jam. Bisa panjaang gitu ya story-telling-nya. Kemudian ada pepatah Arab mengatakan "JIKA KAMU JUMPA ULAR DAN ORANG INDIA, BUNUH SI ORANG INDIA-NYA DULU". Waahh, pepatah atau pameo yang super extreme. Jadi Ular dan orang India itu mungkin dirasa lebih LICIN orang India daripada Ular.

Ok, back to the topic.

The Bright and Dark sides of India: My Personal View as a Foreigner

 Dear Netizens,

This is just my personal view of foreigner seeing India when I got NIIT Computer and English Proficiency training in Indirapuram, Ghaziabad, Uttar Pradesh in 2013. Two years earlier, I had already made a 40 days journey across Bangladesh to India. From The City of Dhakka then crossing the border Benapole-Penapole, passing West Bengal, Kolkata then reaching New Delhi.  What an enjoyable thrilling journey thousand miles by bus and train. 

At this moment, I'd like to show the Bright side and Dark side of India. Please, CMIIW = Please Correct Me If I'm Wrong.

Gedung Bergaya Terbalik di India

Dear Netizens, 

Berikut ini adalah foto yang difoto oleh teman saya, ayahsheevanka.  Selain kunjungan ke Taj Mahal, Jaipur, Pink City, foto ini adalah salah satu sweet memory saya pernah tinggal di India selama 3 bulan in a hot summer 45 degrees di tahun 2013. Kunjungan kedua setelah kunjungan pertama keliling Bangladesh dan India selama 40 hari di tahun 2011.

Foto gedung Spa Club ini bernama "The Caracalla Club"  berada di komplek elit apartement "Country Orange" di Indirapuram, Ghaziabad, Provinsi Uttar Pradesh. Kota Ghaziabad ini ibaratnya kota satelit seperti Tangerang, Depok dan Bekasi yang mengelilingi Jakarta. Nah, kota ini berada di pinggiran New Delhi, ibukota India. Saat itu kebetulan saya sedang mengikuti short course IT and networking diajar oleh NIIT yang terkenal dengan pelatihan IT antar negara itu. Ok, ini dia foto-fotonya: