Dear Netizens,
Regards,
Pak Faizal
Selamat membaca artikel-artikel di Blog ini dan semoga kita semua ter-inspirasi. Salam Literasi !!
risdiantofaizal@gmail.com
or
Dear Netizens,
Regards,
Pak Faizal
Selamat membaca artikel-artikel di Blog ini dan semoga kita semua ter-inspirasi. Salam Literasi !!
risdiantofaizal@gmail.com
or
Dear Warganet,
Sudah terkenal sejak Tempoe Doeloe, orang indonesia jika hidup di luar negeri terutama dalam status belajar biasanya pandai mengirit pengeluaran. Misalnya masalah makan sehari-hari. Mungkin karena postur badan kita kecil dibandingkan orang Bule Eropa-Amerika yang dimakan tidak banyak dan tidak mahal.
Ada mahasiswa saya yang ikut exchange program di Amerika bercerita jika dia makan habisnya hanya 4 atau 5 Dollar. Jauh lebih irit daripada orang Arab yang tinggal di Amerika yang jika makan habis antara 8 sampai 9 USD.
Berikut Tutorial
versi PPT dan bisa diunduh gratis di https://zenodo.org/record/3910341#.YUZk_ezivIU
Dear Netizens,
Disclaimer: Andaikata ada India Wala/Orang india yang tahu Bahasa Indonesia membaca tulisan ini Maaf Kijiye atau Mohon maaf yaa. Terus terang saya sudah sering mendengar info dan stereotype (general false assumption) kalo orang India itu pinter ngarang cerita dan Ngapusi. buktinya Film India itu rata-rata durasi 2 jam. Bisa panjaang gitu ya story-telling-nya. Kemudian ada pepatah Arab mengatakan "JIKA KAMU JUMPA ULAR DAN ORANG INDIA, BUNUH SI ORANG INDIA-NYA DULU". Waahh, pepatah atau pameo yang super extreme. Jadi Ular dan orang India itu mungkin dirasa lebih LICIN orang India daripada Ular.
Ok, back to the topic.
Dear Netizens,
This is just my personal view of foreigner seeing India when I got NIIT Computer and English Proficiency training in Indirapuram, Ghaziabad, Uttar Pradesh in 2013. Two years earlier, I had already made a 40 days journey across Bangladesh to India. From The City of Dhakka then crossing the border Benapole-Penapole, passing West Bengal, Kolkata then reaching New Delhi. What an enjoyable thrilling journey thousand miles by bus and train.
At this moment, I'd like to show the Bright side and Dark side of India. Please, CMIIW = Please Correct Me If I'm Wrong.
Banyak orang terjebak dalam keyakinan bahwa memiliki lebih banyak uang adalah kunci kehidupan yang lebih baik. Tidak. Sebenarnya tidak demikian.
Kunci kehidupan yang lebih baik adalah peningkatan kebahagiaan hati. Bagi sebagian orang, tafsirnya ialah memiliki lebih banyak uang.
Tetapi menurut penelitian yang dibagikan Tal Ben-Shahar dalam bukunya Happier,kebanyakan dari kita akan lebih baik dilayani oleh tindakan:
1. Menciptakan ritual di sekitar hal-hal yang kita sukai.
Dear Netizens,
Pernahkah anda menjumpai :Link URL shortening seperti ini: http://bit.ly/joprjournal ?. jika diklik akan mengarah ke alamat URL yang panjang seperti ini: https://e-journal.iainsalatiga.ac.id/index.php/jopr
URL shortening tersebut difasilitasi secara gratis oleh https://bitly.com/ dan ada dua pilihan bisa membuat URL Shortening otomatis dengan kombinasi angka dan huruf contohya seperti ini https://bit.ly/3nRa5Si atau bisa kita custom atau dinamai sendiri seperti ini http://bit.ly/joprjournal
Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) & Bahasa Sebagai Sistem
Semiotik Sosial
Pendahuluan
Linguistik SistemikFungsional (LSF) diyakini menjadi teori yang sangat aplikatif dalam menjawab
masalah kebahasaan sehari-sehari. Teori ini juga membantu analisis sebuah
diskursus (discourse) dan bidang yang lain seperti pendidikan dalam kaitannya
dengan penggunaan bahasa.
Linguistik
Sistemik Fungsional (LSF), atau Systemic
Functional Linguistic (SFL), merupakan pendekatan Linguistik yang bertujuan
untuk memahami bagaimana sebuah teks membentuk maknanya dalam sebuah konteks.
Teks merujuk pada semua fenomena kebahasaan, dalam media apapun, yang dapat
dimengerti oleh orang yang mengetahui bahasa yang digunakan oleh teks tersebut.