4 most important aspects in creating HQ academic paper


Process: How to write (the steps).
Product: What the final paper looks like (structure and format).
Criticality: How to think and use evidence.
Language: The appropriate style and tone.




1. Process: How to Write (The Steps)

The process is the journey from receiving an assignment to submitting a final paper. It's rarely a linear path but a recursive cycle of planning, drafting, and revising.

Key Steps:
Deconstruct the Assignment Prompt:

Action: Read the prompt carefully. Underline key verbs (e.g., analyze, compare, argue, evaluate, describe). Identify the central question, the required word count, formatting rules, and the due date.
Example: A prompt says: "Analyze the impact of social media on the political engagement of young adults (18-24) in Indonesia. 
Argue whether its overall effect is primarily positive or negative."
 
Deconstruction: The key verbs are analyze and argue. You need to break down (analyze) the cause-and-effect relationship and then take a clear stance (argue). The scope is "young adults (18-24)" and "in your country."
Preliminary Research & Brainstorming:
Action: Do some initial reading to understand the topic. Break down everything you know or think about the topic. Ask questions: What do I already know? What do I need to find out? What might be different perspectives?
Example: For the prompt above, you might brainstorm: Positive: easier mobilization, access to information. Negative: echo chambers, misinformation. Need to find statistics on voter turnout, examples of political campaigns on Instagram/TikTok, studies on polarization.
 
Develop a Working Thesis Statement:
Action: Form a tentative, arguable claim that your paper will prove. It should be specific, debatable, and significant. It will likely evolve as you research more.
Example (Early Draft): "Social media has changed how young adults engage with politics." (Too vague and not arguable—it's a fact)
Example (Improved Working Thesis): "While social media platforms have democratized political information for young adults, their algorithmic structures ultimately foster polarization and performative activism, resulting in a net negative impact on genuine political engagement."
 
In-Depth Research & Source Evaluation:

Grok 3 vs ChatGPT vs DeepSeek vs Claude vs Gemini

 

Grok 3 vs ChatGPT vs DeepSeek vs Claude vs Gemini

Artikel ini lagi bandingin Grok-3 yang baru rilis (punya X / Elon Musk) dengan para juara lama di dunia AI, yaitu ChatGPT-4 (OpenAI), Claude 3 (Anthropic), Gemini 1.5 (Google), dan DeepSeek-V3.

Nih ringkasannya buat lo:

Grok-3: Si baru yang cool dan diklaim "most powerful" sama Elon. Dijualnya sebagai AI yang pro-free speech, punya akses data real-time dari X (Twitter), dan sense of humor-nya 'sarkastik ala Elon'. Tapi karena masih baru, masih perlu dibuktikan sendiri kekuatan aslinya.

ChatGPT-4 (OpenAI): Si "all-rounder" yang sudah teruji. Paling populer, bahasanya natural banget, dan ecosystem-nya (seperti DALL-E untuk gambar) sangat solid. Kayak Toyota Camry-nya AI—andal dan bisa diapa-apain.

Claude 3 (Anthropic): Si "jenius yang etis". Dijagokan karena pemahaman konteksnya dalam dan kemampuan analisis dokumennya (seperti PDF) yang beast! Juga dikenal lebih aman dan nggak mudah ngasih respon berbahaya.

Gemini 1.5 (Google): Si "multimedia king". Kekuatannya ada di kemampuan native untuk memahami bukan hanya teks, tapi juga gambar, audio, dan video secara bersamaan. Integration-nya dengan produk Google (Search, Workspace) juga kencang banget.

DeepSeek-V3: Si "hidden gem" dari China. Spesialisasinya di pemrosesan data yang panjang (128K context window) dan yang paling gratis tanpa batas! Jadi pesaing serius untuk riset dan analisis dokumen besar.

Jadi, pilih yang mana?

Core Pillars of a Basic Academic Writing Syllabus

The syllabus should be built around these four pillars:

Process: How to write (the steps).
Product: What the final paper looks like (structure and format).
Criticality: How to think and use evidence.
Language: The appropriate style and tone.



Detailed Breakdown of Key Topics
Module 1: Foundation & Mindset Shift

Topic: What is Academic Writing?

Contrasting personal/creative/high school writing with academic writing.

Introduction to Linguistics: Key concepts and Comparisons

 

FREE DOWNLOAD
https://drive.google.com/file/d/14RqdkwEyrejMW0LA4iHolW29-mQtO_nV/view

ALL PDF OF INTROD TO LINGUISTICS EBOOKS



11 Scopes or coverage of the study of Linguistics

1. Phonetics (physical sounds)

Definition: The study of the physical production, transmission, and perception of speech sounds. It is concerned with the actual acoustic details and articulatory properties of sounds, regardless of their function in a particular language.


Simple Example: The sound "p" in "spin" and the sound "p" in "pin" are physically different. The first is unaspirated (no puff of air), and the second is aspirated (has a puff of air). Phonetics describes how your lips, tongue, and vocal cords create this difference.
2. Phonology (sound systems)

Definition: The study of how sounds function and pattern within a specific language or languages. It deals with the abstract mental representations of sounds and the rules that govern how they interact (e.g., what sequences are allowed, how sounds change in different contexts).

Simple Example: In English, the "ng" sound [ŋ] (as in "sing") can never appear at the beginning of a word. This is a phonological rule of English. Another example is how the plural "s" is pronounced as /s/ (in "cats"), /z/ (in "dogs"), or /ɪz/ (in "dishes") based on the preceding sound.
3. Morphology (word structure)

Introduction to Linguistics



1. What is Linguistics?

Linguistics is the scientific study of language—its structure, use, and meaning.

• According to Lyons (1981), linguistics is "the scientific study of language, concerned with the nature of human language itself and the systematic investigation of its structure."

• Fromkin, Rodman, & Hyams (2018) define linguistics as the discipline that seeks to describe the knowledge speakers have of their language and explain how this knowledge is acquired and used.

________________________________________

2. Difference Between Language and Linguistics

• Language: A system of communication consisting of sounds, symbols, and grammar used by a community (Sapir, 1921).

• Linguistics: The scientific study about language and its phenomena (Lyons, 1981).

👉 Example:

• Language = English, Bahasa Indonesia, Arabic.

• Linguistics = the study of how verbs work in English, how politeness is expressed in Bahasa, or how Arabic syntax is structured.

Gagasan Prof D. Edi Subroto tentang bahasa dan linguistik

apa gagasan dan pendapat prof d Edi Subroto tentang bahasa dan linguistics?


Prof. Dr. D. Edi Subroto adalah seorang ahli linguistik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dikenal atas kontribusinya dalam kajian morfologi, khususnya dalam perspektif derivasi dan infleksi, dengan fokus pada bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Berikut adalah ringkasan gagasan dan pendapatnya tentang bahasa dan linguistik berdasarkan informasi yang tersedia:

1. **Morfologi Derivasional dan Infleksional**  

   Edi Subroto memberikan perhatian besar pada morfologi, yang didefinisikan sebagai studi tentang perubahan bentuk kata yang berkaitan dengan makna. Ia membedakan dua jenis morfologi:

   - **Infleksi**: Perubahan morfemis pada kata yang mempertahankan identitas leksikalnya, misalnya perubahan bentuk kata untuk menyesuaikan dengan kategori gramatikal seperti jumlah atau waktu (contoh: *buku* → *buku-buku*).

   - **Derivasi**: Perubahan morfemis yang menghasilkan kata baru dengan identitas leksikal berbeda, sering kali mengubah kelas kata (contoh: *tulis* → *penulis*).  

   Subroto menekankan bahwa derivasi memiliki variasi afiks yang lebih beragam dan dapat mengubah kelas kata, sedangkan infleksi memiliki distribusi yang lebih luas tetapi tidak mengubah kelas kata. Pendekatannya menonjol karena berbasis pada data bahasa Indonesia dan Jawa, yang memberikan nilai orisinalitas tinggi, serta selalu mengaitkan morfologi dengan semantik untuk analisis yang lebih komprehensif.[](https://pusatbahasaalazhar.com/artikel-bahasa/kajian-morfologi-infleksi-dan-derivasi-dalam-perspektif-edi-subroto/)[](http://ragilsoetopo18.blogspot.com/2014/05/kajian-derivasi-dan-infleksi-pada-kata.html)

2. **Kata sebagai Unit Sentral**  

Kenapa Bahasa Indonesia itu masuk kategori aglutinatif vs Bahasa-bahasa di Eropa yang inflectional-derivational?

 Bahasa aglutinatif adalah tipe bahasa yang banyak menggunakan proses aglutinasi, yaitu pembentukan kata dengan menggabungkan morfem-morfem terikat (afiks) pada akar kata tanpa mengalami perubahan bentuk atau fusi. Dalam bahasa aglutinatif, afiks seperti prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks dapat dilekatkan secara jelas dan teratur sehingga makna kata dapat dibentuk secara produktif. Bahasa Indonesia adalah salah satu contoh bahasa aglutinatif, di mana proses pembentukan kata baru banyak menggunakan afiksasi seperti me-, di-, be-, pe-, per-, ter-, se-, ke-, dan lain-lain tanpa perubahan bentuk yang rumit pada akar kata.123

Perbedaan antara bahasa Indonesia yang aglutinatif dan bahasa-bahasa Eropa yang memiliki infleksi dan derivasi terletak pada cara pembentukan kata dan perubahan makna. Bahasa Eropa, seperti bahasa Inggris, menggunakan proses infleksi dan derivasi:

  • Infleksi (inflection) adalah proses morfologis yang mengubah bentuk kata untuk menunjukkan kategori gramatikal (seperti tense, number, person) tanpa mengubah makna leksikal atau kelas kata. Contohnya: write - writes - writing - wrote.

  • Derivasi (derivation) adalah proses pembentukan kata baru dengan perubahan makna leksikal dan sering kali perubahan kelas kata, misalnya write - writer (verba menjadi nomina).4

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa aglutinatif, lebih mengutamakan penambahan afiks sebagai proses pembentukan kata tanpa perubahan bentuk akar kata secara fusi, sedangkan bahasa Eropa memiliki bentuk kata yang berubah melalui infleksi dan derivasi yang kompleks, yang menggabungkan kedua proses ini. Jadi, bahasa Indonesia cenderung lebih transparan dan teratur dalam pengikatan morfemnya, sementara bahasa Eropa lebih mengandalkan perubahan internal kata dan afiks yang dapat merubah kelas kata dan makna secara lebih variatif.314

60 Sahabat Nabi – Kisah Teladan Sepanjang Zaman

 



Mengenal lebih dekat pribadi Rasulullah SAW dan para sahabat beliau bukan hanya memperkaya wawasan, tapi juga menjadi bukti nyata betapa dahsyatnya Al-Qur'an sebagai pedoman pembentukan karakter manusia. Siapa pun yang sungguh-sungguh mengikuti ajarannya akan merasakan perubahan dalam hidupnya.

Bayangkan saja—sebuah peradaban yang dulunya suram dan kelam, bisa berubah menjadi terang benderang dalam waktu kurang dari setengah abad. Semua itu karena kekuatan nilai-nilai yang dibawa oleh Islam.

Dengan penuh rasa syukur, saya membagikan isi lengkap buku “Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah” karya Khalid Muhammad Khalid, yang telah diterjemahkan oleh Mahyuddin Syaf dan rekan-rekan, serta diterbitkan oleh CV Penerbit Diponegoro, Bandung.

Membagikan kisah teladan ini bukan sekadar berbagi ilmu, tapi bagian dari tanggung jawab kita sebagai sesama Muslim—saling mendukung dalam membangun karakter yang Qur’ani.

Sebagai pengingat, mari kita renungkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 138:

"Shibghah Allah. Siapakah yang lebih baik celupan (pembentukan)nya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah." (QS. Al-Baqarah: 138)

Tak ada karakter yang lebih unggul dibanding karakter yang dibentuk langsung oleh Allah melalui Al-Qur'an. Maka, mari kita terus belajar dan meneladani generasi terbaik umat ini: para sahabat Rasulullah.
Secara online 60 kisah dirangkum secara rapi jali di Blog Bapak https://edywitanto.wordpress.com/rukun-isslam-rukun-iman-2/sahabat-nabi-lengkap/


Tarif terjemahan jurnal ilmiah (Indonesia ↔ Inggris) di Indonesia tahun 2025

 Berikut adalah tarif terjemahan jurnal ilmiah (Indonesia ↔ Inggris) di Indonesia tahun 2025, berdasarkan data resmi dan praktik umum:


Tarif Resmi Peraturan Pemerintah (Permenkeu 39/PMK/2024)

  • Tarif per halaman jadi (non-tersumpah) untuk terjemahan bahasa Inggris ↔ Indonesia adalah Rp 250.000 per halaman. Ini dianggap sebagai acuan minimal yang dapat dilampaui tergantung kesepakatan antara penerjemah dan pengguna jasa HPIHarga Web ID.

  • Satu halaman hasil umumnya diasumsikan berisi sekitar 225–250 kata (format A4, Arial 12, spasi ganda) HPI.


Tarif Berdasarkan Lembaga dan Penyedia Jasa (Per Halaman Jadi)

  • Mediamaz Translation Service: Mulai dari Rp 60.000 per halaman, namun ini adalah jasa khusus (tersertifikasi) dan tarif sangat kompetitif untuk jurnal akademik Mediamaz Translation.

  • Linguatalks: Dokumen akademik (termasuk jurnal) mulai dari Rp 200.000 per halaman, belum termasuk layanan kilat atau spesialisasi Lingua Talks.

  • Jangkar Global Groups: Untuk dokumen akademik seperti skripsi, tesis, disertasi, tarif berkisar Rp 80.000 hingga Rp 200.000 per halaman Jangkar Global Groups.

  • Tarjiem.com (paket umum/jurnal):

    • Rp 60.000–100.000 per halaman, atau alternatif Rp 100–150 per kata sumber tarjiem.com.

PRACTICING TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE USING INFORMATION COMPUTER

berikut adalah kesimpulan umum mengenai semua aspek terpenting, baik teori maupun praktik, yang perlu diajarkan dalam mata kuliah Practicing Teaching English as a Foreign Language (TEFL) using Information and Computer Technology (ICT).

Kesimpulan Umum: Aspek Teori dan Praktik

Mata kuliah ini dirancang untuk membekali calon guru dengan kompetensi yang terintegrasi, menggabungkan landasan teori pedagogis yang kuat dengan keterampilan praktis aplikatif dalam menggunakan teknologi. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman belajar bahasa Inggris yang modern, efektif, menarik, dan relevan untuk pelajar di era digital.

Secara umum, aspek-aspek terpenting dapat disimpulkan dalam tiga pilar besar berikut:
1. Aspek Teoretis (Landasan Keilmuan)

Teori-teori ini menjadi fondasi mengapa dan bagaimana teknologi digunakan dalam pengajaran bahasa.

CALL (Computer-Assisted Language Learning): Teori inti yang menjelaskan peran komputer dan perangkat digital sebagai tutor (memberikan latihan & umpan balik), tool (alat untuk mencipta), dan medium (saluran komunikasi).

TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge): Kerangka kerja yang menekankan pentingnya integrasi tiga pengetahuan: Konten (Bahasa Inggris), Pedagogi (cara mengajar), dan Teknologi. Guru yang baik harus menguasai ketiganya secara bersamaan.

Blended Learning dan Flipped Classroom: Teori tentang menggabungkan keunggulan pembelajaran tatap muka dan online, serta membalik model tradisional dimana materi dipelajari di rumah dan praktik dilakukan di kelas.

Task-Based Language Teaching (TBLT) dan Communicative Language Teaching (CLT): Pendekatan yang menekankan pada penyelesaian tugas autentik dan komunikasi bermakna. Teori ini menjadi dasar untuk merancang proyek kolaboratif berbasis teknologi.

Second Language Acquisition (SLA) dalam Konteks Digital: Memahami bagaimana lingkungan digital memengaruhi faktor-faktor pemerolehan bahasa seperti masukan bahasa (input), tekanan (anxiety), dan motivasi.

Digital Literacy dan Netiquette: Teori tentang membekali siswa dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara kritis, bertanggung jawab, kreatif, dan aman, termasuk etika berkomunikasi di dunia maya.
2. Aspek Praktis (Keterampilan Aplikatif)

Bentuk praktik ini adalah implementasi langsung dari teori yang dipelajari.

Pembuatan dan Pengelolaan Kelas Digital:

Praktik: Membangun dan mengelola kelas virtual menggunakan LMS seperti Google Classroom, Moodle, atau Microsoft Teams (mengunggah materi, membuat tugas, mengelola nilai).

Pengembangan Materi Ajar Interaktif:

Praktik: Merancang konten digital menarik menggunakan tools seperti Kahoot!, Quizizz (kuis), Canva, Genially (presentasi & poster), Padlet (papan diskusi), dan Edpuzzle (video interaktif).

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Kolaborasi:

Praktik: Memimpin pembelajaran synchronous (serempak) via Zoom/Google Meet (dengan fitur breakout rooms) dan memoderasi diskusi asynchronous (tidak serempak) di forum.

Praktik: Memfasilitasi kolaborasi dengan Google Docs/Sheides untuk menulis bersama dan Miro/Jamboard untuk brainstorming.

Perancangan Tugas dan Project-Based Learning (PBL):

Praktik: Mendesain tugas yang menghasilkan produk digital seperti Podcast (Anchor.fm), Vlog/Video, Blog (Blogger/WordPress), dan WebQuest (riset online terpandu).

Teknik Evaluasi dan Pemberian Umpan Balik Digital:

Praktik: Membuat kuis dan ujian online dengan Google Forms/Microsoft Forms.

Praktik: Membangun Portofolio Digital siswa menggunakan Google Sites atau blog.

Praktik: Memberikan umpan balik melalui komentar di dokumen digital atau rekaman audio/video (menggunakan Mote atau Flipgrid).

3. Aspek Pertimbangan Kritis dan Etis

Aspek ini melengkapi calon guru dengan kesadaran akan tantangan dalam integrasi teknologi.

Mengatasi Kesenjangan Digital (Digital Divide): Merancang kegiatan yang inklusif bagi siswa dengan akses terbatas.

Keamanan dan Privasi Data: Memilih platform yang aman dan mengajarkan perlindungan data pribadi.

Mencegah Kelelahan Digital (Digital Fatigue): Merancang pembelajaran yang bervariasi, tidak hanya berfokus pada menatap layar.

Penggunaan Kritis terhadap AI: Memanfaatkan tools seperti ChatGPT, Grammarly, atau Quillbot secara etis untuk membantu proses belajar, bukan menggantikannya.
Integrasi Keseluruhan

Mata kuliah ini tidak boleh mengajarkan teori dan praktik secara terpisah. Struktur yang efektif adalah dengan mentransformasikan teori langsung menjadi praktik. Misalnya, sesi teori tentang TBLT langsung diikuti dengan praktik merancang WebQuest; sesi teori Blended Learning diimplementasikan dengan membangun kelas di Google Classroom.

Dengan menguasai ketiga aspek di atas, lulusan mata kuliah ini akan menjadi guru yang melek teknologi (tech-savvy) namun tetap berpijak pada prinsip pedagogi yang kuat, siap menghadapi dinamika kelas abad ke-21 dan menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa.

LIST SINTA 1-4 BIDANG LINGUISTICS, ELT, CULTURE & TRANSLATION GRATIS BIAYA PUBLIKASI

 LIST SINTA 1-4 BIDANG LINGUISTICS, ELT, CULTURE & TRANSLATION GRATIS BIAYA PUBLIKASI



SINTA 1 GRATIS APC
LLT Journal: A Journal on Language and Language Teaching 

- TEFLIN Journal, Sinta 1, Scopus Q1. Free APC  untuk anggota teflin.org

SINTA 2 GRATIS APC

Vision: Journal for Language and Foreign Language Learning (walisongo.ac.id)

OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra or Journal of Languages and Literature http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/okara

(JOLL)  Journal of Language and Literature https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JOLL/index

k@ta: a biannual publication on the study of language and literature 


Daftar link streaming TV nasional


Jakarta (ANTARA) - Di era digital saat ini, menonton televisi tidak lagi terbatas pada layar televisi konvensional. Berkat kemajuan teknologi, Anda kini dapat menikmati berbagai tayangan TV nasional langsung dari perangkat Anda melalui streaming online.
Stasiun televisi konvensional kini semakin beradaptasi dengan menyediakan saluran live streaming di setiap situs web masing - masing. Anda hanya perlu mengunjungi tautan situs resminya, dan Anda bisa menikmati tayangannya kapan saja dan di mana saja.

Jelajahi daftar lengkap link streaming berikut ini, untuk saluran TV nasional terkemuka di Indonesia, sehingga Anda dapat mengakses atau menonton program tayangan dan acara favorit Anda dengan mudah.

Daftar link streaming TV nasional

1. RCTI
RCTI adalah salah satu stasiun TV swasta terbesar di Indonesia, dikenal dengan berbagai program hiburan, berita, dan olahraga. Untuk menonton RCTI secara online, kunjungi RCTI+ (https://www.rctiplus.com/tv/rcti)

2. SCTV
SCTV menawarkan berbagai program hiburan, drama, dan berita. Akses SCTV melalui, Vidio dengan pencarian "SCTV" pada platform tersebut. (https://www.vidio.com)

3. Trans TV
Trans TV menghadirkan tayangan hiburan, berita, dan acara reality show. Streaming dapat diakses melalui Trans TV live (https://www.transtv.co.id/live)

4. Trans7
Trans7 menayangkan program-program hiburan yang menarik dan berita terkini, kunjungi live streaming langsung melalui, Trans7 (https://www.trans7.co.id)

5. Metro TV
Metro TV dikenal dengan berita dan program-program informatif. Anda dapat menonton Metro TV melalui Metro TV Live (https://www.metrotvnews.com/live)


6. TV One
TV One adalah pilihan tepat untuk kumpulan berita terpopuler dan olahraga. Streaming TV One dapat diakses melalui, TV One (https://www.tvonenews.com/live)

7. Kompas TV
Kompas TV menayangkan untuk berita dan program-program aktual, akses Kompas TV melalui Kompas TV Live (https://www.kompas.tv/live)

Growth isn’t about rushing. It’s about the right pace.

 


Author: thepesorulesph

I saw this visual metaphor online and it really hit me:

Two meals...one burnt after an hour at 900°F, the other cooked to perfection after three hours at 300°F.

Same ingredients.
Different results.

It was such a solid reminder:
Growth isn’t about rushing. It’s about the right pace.

In a world that glorifies speed and hustle, we forget that some of the best things in life.... skills, success, even healing...take time.

So if your journey feels slow right now, don’t stress.
You’re not falling behind.

You might just be slow-cooking something exceptional

source: https://www.facebook.com/photo?fbid=1157689919721079&set=a.552874593535951

Mendeley Desktop 1.19.5 Installers

 




Current Downloads

We recommend using the current stable release of Mendeley Desktop
.Current Stable Release
Current Preview Release

Mendeley Desktop 1.19.5 Installers

View the release notes for this version. Please note that older versions of Mendeley Desktop may no longer be supported.
Recommended for your system:

The Branches, Key Concepts, and Approaches in Linguistics


Introduction

Linguistics, as the scientific study of language, encompasses a wide range of branches, key concepts, and theoretical approaches. It does not only describe the formal structure of language but also explains how language functions in communication, cognition, and society. According to Yule (2020), the study of language covers both the universal properties of human communication and the diversity that arises across different linguistic communities. This section explores the major branches of linguistics, essential concepts underlying language structure and use, and several prominent approaches to linguistic study.
 
Branches of Linguistics

The branches of linguistics examine language at different levels of analysis. At the sound level, phonetics investigates the physical properties of speech sounds, such as the contrast between /p/ and /b/ in English, distinguished by voicing (Ladefoged & Johnson, 2014). Phonology extends this study to the abstract systems of sounds within a language, explaining why certain sounds, such as /ŋ/, cannot occur in initial position in English words (Katamba, 2005).

Morphology concerns the internal structure of words. For instance, unbelievable consists of the prefix un-, the root believe, and the suffix -able, each contributing meaning to the whole (Aronoff & Fudeman, 2011). Syntax deals with sentence structure, as in the SVO pattern of The boy ate the apple, which illustrates how grammaticality can remain intact even when meaning changes (Carnie, 2021).

Beyond form, semantics investigates meaning, including literal, metaphorical, and relational senses of words and sentences (Hurford, Heasley, & Smith, 2007). Closely related, pragmatics examines how meaning is shaped by context and speaker intention—for example, interpreting Can you pass the salt? as a request rather than a question about ability (Levinson, 1983).

Language is also embedded in society and cognition. Sociolinguistics studies how variation reflects identity and social factors, such as differences between British cinema and American movie theater (Wardhaugh & Fuller, 2021). Psycholinguistics, by contrast, investigates cognitive processes, such as slips of the tongue, which reveal underlying mental mechanisms in language production (Field, 2004). At the diachronic level, historical linguistics traces language change and shared ancestry, as seen in the Indo-European roots of father, Vater, and pater (Campbell, 2013). Finally, computational linguistics applies computer-based methods to language analysis, including grammar checkers and sentiment analysis (Jurafsky & Martin, 2023).
 
Key Concepts in Linguistics

9 Step pembuatan OJS jurnal baru

 


HANDBOOK OF ACADEMIC WRITING 2025

FREE DOWNLOAD: 

 


5 Ciri orang SU-MA-KER (SU-gih MA-cak KER-e = orang kaya yang tidak suka menunjukkan kekayaannya)

5 Ciri orang SU-MA-KER (SU-gih MA-cak KER-e = orang kaya yang tidak suka menunjukkan kekayaannya)

### 1. **Menghargai Kesederhanaan**

* **Inti:** Orang sukses tidak selalu menunjukkan kekayaannya dengan barang mewah. Mereka lebih fokus pada hubungan, pengalaman, dan pertumbuhan diri.

* **Contoh:** Seseorang memilih menggunakan mobil biasa dan menghabiskan waktu bersama keluarga daripada menghadiri pesta glamor.

### 2. **Menganut Kerendahan Hati**

* **Inti:** Mereka tidak merasa perlu membanggakan diri atau harta. Kerendahan hati membantu membangun hubungan tulus dan membuka peluang belajar.

* **Contoh:** Seorang pengusaha besar lebih memilih mendengarkan ide karyawannya daripada hanya memamerkan prestasinya.

### 3. **Menghargai Waktu**