Kenapa Bahasa Indonesia itu masuk kategori aglutinatif vs Bahasa-bahasa di Eropa yang inflectional-derivational?

 Bahasa aglutinatif adalah tipe bahasa yang banyak menggunakan proses aglutinasi, yaitu pembentukan kata dengan menggabungkan morfem-morfem terikat (afiks) pada akar kata tanpa mengalami perubahan bentuk atau fusi. Dalam bahasa aglutinatif, afiks seperti prefiks, sufiks, infiks, dan konfiks dapat dilekatkan secara jelas dan teratur sehingga makna kata dapat dibentuk secara produktif. Bahasa Indonesia adalah salah satu contoh bahasa aglutinatif, di mana proses pembentukan kata baru banyak menggunakan afiksasi seperti me-, di-, be-, pe-, per-, ter-, se-, ke-, dan lain-lain tanpa perubahan bentuk yang rumit pada akar kata.123

Perbedaan antara bahasa Indonesia yang aglutinatif dan bahasa-bahasa Eropa yang memiliki infleksi dan derivasi terletak pada cara pembentukan kata dan perubahan makna. Bahasa Eropa, seperti bahasa Inggris, menggunakan proses infleksi dan derivasi:

  • Infleksi (inflection) adalah proses morfologis yang mengubah bentuk kata untuk menunjukkan kategori gramatikal (seperti tense, number, person) tanpa mengubah makna leksikal atau kelas kata. Contohnya: write - writes - writing - wrote.

  • Derivasi (derivation) adalah proses pembentukan kata baru dengan perubahan makna leksikal dan sering kali perubahan kelas kata, misalnya write - writer (verba menjadi nomina).4

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa aglutinatif, lebih mengutamakan penambahan afiks sebagai proses pembentukan kata tanpa perubahan bentuk akar kata secara fusi, sedangkan bahasa Eropa memiliki bentuk kata yang berubah melalui infleksi dan derivasi yang kompleks, yang menggabungkan kedua proses ini. Jadi, bahasa Indonesia cenderung lebih transparan dan teratur dalam pengikatan morfemnya, sementara bahasa Eropa lebih mengandalkan perubahan internal kata dan afiks yang dapat merubah kelas kata dan makna secara lebih variatif.314

60 Sahabat Nabi – Kisah Teladan Sepanjang Zaman

 



Mengenal lebih dekat pribadi Rasulullah SAW dan para sahabat beliau bukan hanya memperkaya wawasan, tapi juga menjadi bukti nyata betapa dahsyatnya Al-Qur'an sebagai pedoman pembentukan karakter manusia. Siapa pun yang sungguh-sungguh mengikuti ajarannya akan merasakan perubahan dalam hidupnya.

Bayangkan saja—sebuah peradaban yang dulunya suram dan kelam, bisa berubah menjadi terang benderang dalam waktu kurang dari setengah abad. Semua itu karena kekuatan nilai-nilai yang dibawa oleh Islam.

Dengan penuh rasa syukur, saya membagikan isi lengkap buku “Karakteristik Perihidup 60 Sahabat Rasulullah” karya Khalid Muhammad Khalid, yang telah diterjemahkan oleh Mahyuddin Syaf dan rekan-rekan, serta diterbitkan oleh CV Penerbit Diponegoro, Bandung.

Membagikan kisah teladan ini bukan sekadar berbagi ilmu, tapi bagian dari tanggung jawab kita sebagai sesama Muslim—saling mendukung dalam membangun karakter yang Qur’ani.

Sebagai pengingat, mari kita renungkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 138:

"Shibghah Allah. Siapakah yang lebih baik celupan (pembentukan)nya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah." (QS. Al-Baqarah: 138)

Tak ada karakter yang lebih unggul dibanding karakter yang dibentuk langsung oleh Allah melalui Al-Qur'an. Maka, mari kita terus belajar dan meneladani generasi terbaik umat ini: para sahabat Rasulullah.
Secara online 60 kisah dirangkum secara rapi jali di Blog Bapak https://edywitanto.wordpress.com/rukun-isslam-rukun-iman-2/sahabat-nabi-lengkap/


Tarif terjemahan jurnal ilmiah (Indonesia ↔ Inggris) di Indonesia tahun 2025

 Berikut adalah tarif terjemahan jurnal ilmiah (Indonesia ↔ Inggris) di Indonesia tahun 2025, berdasarkan data resmi dan praktik umum:


Tarif Resmi Peraturan Pemerintah (Permenkeu 39/PMK/2024)

  • Tarif per halaman jadi (non-tersumpah) untuk terjemahan bahasa Inggris ↔ Indonesia adalah Rp 250.000 per halaman. Ini dianggap sebagai acuan minimal yang dapat dilampaui tergantung kesepakatan antara penerjemah dan pengguna jasa HPIHarga Web ID.

  • Satu halaman hasil umumnya diasumsikan berisi sekitar 225–250 kata (format A4, Arial 12, spasi ganda) HPI.


Tarif Berdasarkan Lembaga dan Penyedia Jasa (Per Halaman Jadi)

  • Mediamaz Translation Service: Mulai dari Rp 60.000 per halaman, namun ini adalah jasa khusus (tersertifikasi) dan tarif sangat kompetitif untuk jurnal akademik Mediamaz Translation.

  • Linguatalks: Dokumen akademik (termasuk jurnal) mulai dari Rp 200.000 per halaman, belum termasuk layanan kilat atau spesialisasi Lingua Talks.

  • Jangkar Global Groups: Untuk dokumen akademik seperti skripsi, tesis, disertasi, tarif berkisar Rp 80.000 hingga Rp 200.000 per halaman Jangkar Global Groups.

  • Tarjiem.com (paket umum/jurnal):

    • Rp 60.000–100.000 per halaman, atau alternatif Rp 100–150 per kata sumber tarjiem.com.

PRACTICING TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE USING INFORMATION COMPUTER

berikut adalah kesimpulan umum mengenai semua aspek terpenting, baik teori maupun praktik, yang perlu diajarkan dalam mata kuliah Practicing Teaching English as a Foreign Language (TEFL) using Information and Computer Technology (ICT).

Kesimpulan Umum: Aspek Teori dan Praktik

Mata kuliah ini dirancang untuk membekali calon guru dengan kompetensi yang terintegrasi, menggabungkan landasan teori pedagogis yang kuat dengan keterampilan praktis aplikatif dalam menggunakan teknologi. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman belajar bahasa Inggris yang modern, efektif, menarik, dan relevan untuk pelajar di era digital.

Secara umum, aspek-aspek terpenting dapat disimpulkan dalam tiga pilar besar berikut:
1. Aspek Teoretis (Landasan Keilmuan)

Teori-teori ini menjadi fondasi mengapa dan bagaimana teknologi digunakan dalam pengajaran bahasa.

CALL (Computer-Assisted Language Learning): Teori inti yang menjelaskan peran komputer dan perangkat digital sebagai tutor (memberikan latihan & umpan balik), tool (alat untuk mencipta), dan medium (saluran komunikasi).

TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge): Kerangka kerja yang menekankan pentingnya integrasi tiga pengetahuan: Konten (Bahasa Inggris), Pedagogi (cara mengajar), dan Teknologi. Guru yang baik harus menguasai ketiganya secara bersamaan.

Blended Learning dan Flipped Classroom: Teori tentang menggabungkan keunggulan pembelajaran tatap muka dan online, serta membalik model tradisional dimana materi dipelajari di rumah dan praktik dilakukan di kelas.

Task-Based Language Teaching (TBLT) dan Communicative Language Teaching (CLT): Pendekatan yang menekankan pada penyelesaian tugas autentik dan komunikasi bermakna. Teori ini menjadi dasar untuk merancang proyek kolaboratif berbasis teknologi.

Second Language Acquisition (SLA) dalam Konteks Digital: Memahami bagaimana lingkungan digital memengaruhi faktor-faktor pemerolehan bahasa seperti masukan bahasa (input), tekanan (anxiety), dan motivasi.

Digital Literacy dan Netiquette: Teori tentang membekali siswa dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi secara kritis, bertanggung jawab, kreatif, dan aman, termasuk etika berkomunikasi di dunia maya.
2. Aspek Praktis (Keterampilan Aplikatif)

Bentuk praktik ini adalah implementasi langsung dari teori yang dipelajari.

Pembuatan dan Pengelolaan Kelas Digital:

Praktik: Membangun dan mengelola kelas virtual menggunakan LMS seperti Google Classroom, Moodle, atau Microsoft Teams (mengunggah materi, membuat tugas, mengelola nilai).

Pengembangan Materi Ajar Interaktif:

Praktik: Merancang konten digital menarik menggunakan tools seperti Kahoot!, Quizizz (kuis), Canva, Genially (presentasi & poster), Padlet (papan diskusi), dan Edpuzzle (video interaktif).

Pelaksanaan Pembelajaran Daring dan Kolaborasi:

Praktik: Memimpin pembelajaran synchronous (serempak) via Zoom/Google Meet (dengan fitur breakout rooms) dan memoderasi diskusi asynchronous (tidak serempak) di forum.

Praktik: Memfasilitasi kolaborasi dengan Google Docs/Sheides untuk menulis bersama dan Miro/Jamboard untuk brainstorming.

Perancangan Tugas dan Project-Based Learning (PBL):

Praktik: Mendesain tugas yang menghasilkan produk digital seperti Podcast (Anchor.fm), Vlog/Video, Blog (Blogger/WordPress), dan WebQuest (riset online terpandu).

Teknik Evaluasi dan Pemberian Umpan Balik Digital:

Praktik: Membuat kuis dan ujian online dengan Google Forms/Microsoft Forms.

Praktik: Membangun Portofolio Digital siswa menggunakan Google Sites atau blog.

Praktik: Memberikan umpan balik melalui komentar di dokumen digital atau rekaman audio/video (menggunakan Mote atau Flipgrid).

3. Aspek Pertimbangan Kritis dan Etis

Aspek ini melengkapi calon guru dengan kesadaran akan tantangan dalam integrasi teknologi.

Mengatasi Kesenjangan Digital (Digital Divide): Merancang kegiatan yang inklusif bagi siswa dengan akses terbatas.

Keamanan dan Privasi Data: Memilih platform yang aman dan mengajarkan perlindungan data pribadi.

Mencegah Kelelahan Digital (Digital Fatigue): Merancang pembelajaran yang bervariasi, tidak hanya berfokus pada menatap layar.

Penggunaan Kritis terhadap AI: Memanfaatkan tools seperti ChatGPT, Grammarly, atau Quillbot secara etis untuk membantu proses belajar, bukan menggantikannya.
Integrasi Keseluruhan

Mata kuliah ini tidak boleh mengajarkan teori dan praktik secara terpisah. Struktur yang efektif adalah dengan mentransformasikan teori langsung menjadi praktik. Misalnya, sesi teori tentang TBLT langsung diikuti dengan praktik merancang WebQuest; sesi teori Blended Learning diimplementasikan dengan membangun kelas di Google Classroom.

Dengan menguasai ketiga aspek di atas, lulusan mata kuliah ini akan menjadi guru yang melek teknologi (tech-savvy) namun tetap berpijak pada prinsip pedagogi yang kuat, siap menghadapi dinamika kelas abad ke-21 dan menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi siswa.

LIST SINTA 1-4 BIDANG LINGUISTICS, ELT, CULTURE & TRANSLATION GRATIS BIAYA PUBLIKASI

 LIST SINTA 1-4 BIDANG LINGUISTICS, ELT, CULTURE & TRANSLATION GRATIS BIAYA PUBLIKASI



SINTA 1 GRATIS APC
LLT Journal: A Journal on Language and Language Teaching 

- TEFLIN Journal, Sinta 1, Scopus Q1. Free APC  untuk anggota teflin.org

SINTA 2 GRATIS APC

Vision: Journal for Language and Foreign Language Learning (walisongo.ac.id)

OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra or Journal of Languages and Literature http://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/okara

(JOLL)  Journal of Language and Literature https://e-journal.usd.ac.id/index.php/JOLL/index

k@ta: a biannual publication on the study of language and literature