2025 Annual International Interdisciplinary Conference and Research Expo (AIICARE)

 

✨ CALL FOR CONTRIBUTIONS✨

AIICARE LP2M UIN Salatiga  invite scholars, researchers, and practitioners to contribute to: 2025 Annual International Interdisciplinary Conference and Research Expo (AIICARE)

Theme: Approaches to Sustainability: Bridging Science, Society, and Culture

📅 Key Dates:

Submission (Full Paper): 22 Oct 2025

Editorial Check & Peer Review: 24–31 Oct 2025

Conference Date: 3–4 November 2025

Notification: 30 Nov 2025

Revision: 29 Dec 2025

📅 Conference Date: 3–4 November 2025

📍 Venue: Laras Asri Hotel, Salatiga

Keynote Speaker

Prof. Zakiyuddin, M.Ag. – Rector of UIN Salatiga

Invited Speakers

Prof. Nasr Muhammad Arif – Cairo University, Egypt

Mr Theophile Rurangwa – Rwanda

Prof. Maila Dinia Rahiem – UIN Jakarta

Prof. Jumanto – Universitas Dian Nuswantoro, Semarang


Conference Topics

1. Sustainable Development Goals (SDGs) in Practice

2. Green Innovations and Emerging Technologies

3. Climate Change Mitigation and Adaptation

4. Cultural Dimensions of Sustainability

5. Sustainable Education and Pedagogy

6. Health, Well-being, and Sustainability

7. Sustainable Business, Finance, and Economics

8. Food Security and Agricultural Sustainability

9. Policy, Governance, and Justice in Sustainability

10. Media, Communication, and Public Awareness for Sustainability

11. Sustainable Architecture and Urban Planning

12. Water, Energy, and Resource Management

13. Interdisciplinary Research Methods for Sustainability

14. Youth, Activism, and Leadership in Sustainability

15. Arts, Humanities, and Creative Approaches to Sustainability


The proceeding paper will be published in the Proceedings Book, published by Taylor & Francis.

📌 Template: https://s.id/templategreenthink

📌 Submission Link: https://bit.ly/GreenThink2025

🔍 Peer-reviewed • Proposed for Scopus Indexing • Open Access

🌱 Scopes (Aligned with 17 SDGs): From Poverty Eradication, Sustainable Cities, Climate Action, to Partnerships for the Goals – your research matters for building a sustainable future.


Conference Fees:

Presenters Fees

Mahasiswa 150 K

Dosen UIN Salatiga 250 K

Dosen umum 350 K


Non-Presenters Fees

Mahasiswa 100 K

Dosen UIN Salatiga 200 K

Dosen umum 300 K


Participants Registration: https://bit.ly/42Qxbwb

Contact Person

📞 Muhamad Gani Rohman ‪‪‪‪‪(+62 857-1682-9216‬‬‬‬‬)

🌟 Organized by GreenThink Conference, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, and Luhur Alam Sejati Foundation in cooperation with ICEMS FITK UIN Jakarta, ICIIS SPS UIN Jakarta, AIICARE LP2M UIN Salatiga

🔗 Let’s unite knowledge for impact. Submit your paper and be part of the global movement for a sustainable future!


Timeline Kehidupan Bani Israil

 1. Masa Penindasan di Mesir oleh Firaun

  • Dalil: "Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka..." (QS. Al-Qashash: 4)
  • Narasi Lengkap: Setelah wafatnya Nabi Yusuf dan generasinya, bangkitlah penguasa baru yang tidak mengenal Nabi Yusuf. Bani Israil yang awalnya dihormati menjadi tertindas. Firaun memerintahkan pembunuhan sistematis terhadap setiap bayi laki-laki Bani Israil karena takut pada ramalan tentang jatuhnya kekuasaannya.

2. Kelahiran dan Penyelamatan Nabi Musa A.S.

  • Dalil: "Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa A.S.: 'Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.'" (QS. Al-Qashash: 7)
  • Narasi Lengkap: Atas ilham Allah, ibu Musa A.S. menghanyutkannya dalam peti ke sungai Nil. Peti itu ditemukan oleh keluarga Firaun. Musa A.S. kecil menolak disusui oleh siapa pun, hingga akhirnya dibawa kepada ibunya sendiri yang dipanggil ke istana. Thus, Nabi Musa A.S. tumbuh dilindungi oleh Allah, belajar di istana musuhnya sendiri.

3. Diutusnya Nabi Musa A.S. dan Konfrontasi dengan Firaun

  • Dalil: "Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut." (QS. Taha: 43-44)
  • Narasi Lengkap: Setelah dewasa dan peristiwa pembunuhan tidak sengaja, Nabi Musa A.S. meninggalkan Mesir. Di lembah Thuwa, ia mendengar panggilan Allah dari sebatang pohon yang menyala: "Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku..." (QS. Taha: 14). Nabi Musa A.S. kemudian diperintahkan kembali ke Mesir bersama saudaranya, Harun.

4. Mukjizat, Tulah, dan Eksodus

  • Dalil (Tulah): "Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (sebagai bukti) yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A'raf: 133)
  • Narasi Lengkap: Firaun dan para penyihirnya kalah dalam pertandingan mukjizat, tetapi Firaun tetap ingkar. Allah menurunkan serangkaian tulah sebagai peringatan berlapis. Tulah terakhir, kematian anak sulung, akhirnya memaksa Firaun mengizinkan Bani Israil pergi. Namun, ia segera mengejar mereka dengan bala tentara.

5. Mukjizat Penyelamatan di Laut Merah

  • Dalil: "Lalu Kami wahyukan kepada Musa A.S.: 'Pukullah laut itu dengan tongkatmu.' Maka terbelahlah laut itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar." (QS. Asy-Syu'ara: 63)
  • Narasi Lengkap: Terjepit antara laut dan tentara Firaun, Bani Israil panik. Atas perintah Allah, Nabi Musa A.S. memukul laut dengan tongkatnya, menciptakan jalan kering di tengah-tengahnya. Setelah Bani Israil selamat, laut ditutup kembali, menenggelamkan Firaun yang di saat akhirnya mengaku beriman, tetapi taubatnya tidak diterima (QS. Yunus: 90-92).

6. Ujian Iman di Gurun: Manna, Salwa, dan Air

  • Dalil: "Dan Kami naungi kamu dengan awan (dari panasnya gurun) dan Kami turunkan kepadamu manna dan salwa." (QS. Al-Baqarah: 57)
  • Narasi Lengkap: Di gurun yang gersang, Bani Israil diuji dengan kelaparan dan kehausan. Manna adalah makanan manis seperti madu yang turun di pagi hari, sedangkan Salwa adalah burung puyuh yang lembut yang dapat ditangkap dengan mudah. Saat kehausan, Nabi Musa A.S. atas perintah Allah memukul batu dengan tongkatnya sehingga memancarlah darinya dua belas mata air untuk setiap suku Bani Israil (QS. Al-Baqarah: 60).

7. Ketidakhadiran Nabi Musa A.S. dan Penyembahan Anak Sapi Emas

  • Dalil: "Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa A.S. (memberikan Taurat) setelah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlahnya dengan sepuluh (malam lagi), sehingga sempurna masa yang ditentukan Tuhannya empat puluh malam..." (QS. Al-A'raf: 142)
  • Narasi Lengkap: Saat Nabi Musa A.S. bermunajat di Gunung Thur, kaumnya yang dipimpin oleh Samiri merasa kehilangan figur pemimpin. Samiri mengumpulkan perhiasan emas mereka dan membuatnya menjadi patung anak sapi yang mengeluarkan suara. Bani Israil pun menyembahnya. Nabi Musa A.S. kembali dengan membawa lembaran Taurat, marah besar, menghancurkan patung itu, dan mengusir Samiri.

8. Permintaan Melihat Allah dan Sambaran Petir

  • Dalil: "Dan (ingatlah) ketika kamu berkata: 'Wahai Musa A.S.! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang-terangan.' Maka halilintar menyambarmu saat kamu menyaksikannya." (QS. Al-Baqarah: 55)
  • Narasi Lengkap: Setelah bertaubat dari penyembahan anak sapi, Nabi Musa A.S. memilih 70 orang terbaik dari Bani Israil untuk datang bersamanya ke gunung dan bertaubat secara khidmat. Namun, di puncak kekhusyukan, mereka justru meminta hal yang mustahil: melihat Allah secara fisik. Akibatnya, mereka disambar petir hingga meninggal, lalu dihidupkan kembali setelah Nabi Musa A.S. memohonkan ampunan (QS. Al-Baqarah: 55-56).

9. Penolakan Memasuki Tanah Suci dan Hukuman 40 Tahun

  • Dalil (Penolakan): "Mereka berkata: 'Wahai Musa A.S., sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada orang-orang yang gagah perkasa, dan sesungguhnya kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar darinya, pasti kami akan memasukinya.'" (QS. Al-Ma'idah: 22)
  • Dalil (Hukuman): "(Allah) berfirman: 'Maka (negeri itu) diharamkan bagi mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berkelana di bumi (dalam kebingungan). Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang fasik itu.'" (QS. Al-Ma'idah: 26)
  • Narasi Lengkap: Setelah tiba di perbatasan Palestina, Bani Israil diperintahkan untuk memerangi kaum Jabarin (orang-orang perkasa) yang zalim. Namun, karena takut, mereka menolak dan bahkan meminta Nabi Musa A.S. dan Tuhannya saja yang berperang. Akibat pembangkangan ini, Allah menghukum mereka tersesat dan berputar-putar di Padang Tih selama 40 tahun, di mana generasi tua yang pengecut akan mati secara alamiah.

10. Generasi Baru Memasuki Tanah Suci

  • Dalil: "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman: 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak di mana saja kamu kehendaki. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa,' niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang berbuat baik.'" (QS. Al-Baqarah: 58)
  • Narasi Lengkap: Setelah 40 tahun, di bawah pimpinan Nabi Yusha' bin Nun (Yosua), generasi baru Bani Israil yang lebih taat dan pemberani akhirnya memasuki tanah suci. Mereka memasuki kota Ariha dengan merendahkan diri, mengucapkan "Hiththah" (ampunan), sebagai simbol ketundukan kepada Allah.

Kesimpulan Utama

Timeline ini menggambarkan perjalanan spiritual yang penuh ujian. Setiap mukjizat dan keselamatan yang diberikan Allah diikuti dengan ujian keimanan baru. Sayangnya, Bani Israil sering kali gagal dalam ujian-ujian tersebut karena sifat kufur nikmat, keras kepala, dan selalu meminta bukti fisik. Kisah ini menjadi pelajaran abadi tentang pentingnya syukur, ketaatan yang tulus, dan bahayanya menuruti hawa nafsu serta sifat pengecut.

 

Silsilah Nabi menurut Islam

 

  1. Nabi Nuh (عليه السلام)

    • Salah satu dari Ulul Azmi.

    • Beliau adalah kakek moyang seluruh umat manusia setelah banjir besar.

    • Dari keturunan beliau lahir Nabi Ibrahim.

  2. Nabi Ibrahim (عليه السلام)Khalilullah (Kekasih Allah)

    • Cicit dari keturunan Nabi Nuh melalui Sam (سَام).

    • Memiliki dua putra penting:

      • Nabi Ishaq (عليه السلام) – anak dari Sarah

      • Nabi Ismail (عليه السلام) – anak dari Hajar

  3. Nabi Ishaq (عليه السلام)

    • Putra Nabi Ibrahim dan Sarah.

    • Dari keturunan beliau lahir:

      • Nabi Ya’qub (عليه السلام) – juga dikenal sebagai Israel

  4. Nabi Ya’qub (عليه السلام)

    • Putra Nabi Ishaq.

    • Memiliki 12 putra, dikenal sebagai Bani Israil.

    • Salah satu dari 12 putranya adalah Nabi Yusuf (عليه السلام).

  5. Keturunan Nabi Ya’qub hingga Nabi Isa

    • Dari garis keturunan Nabi Ya’qub, lahir para nabi Bani Israil, hingga akhirnya lahirlah:

      • Nabi Isa (عليه السلام) – putra Maryam, berasal dari keturunan Nabi Daud dan Sulaiman (keturunan Nabi Ya’qub).

Cara mensitasi APA secara manual tanpa Mendeley atau Zotero

 Berikut ini Cara mensitasi APA secara manual tanpa Reference Manager tools seperti Mendeley atau Zotero.

Misalnya artikel ini 

The Implementation of Autonomous Learning through Multimedia Oral Presentation to Develop Students’ Language Skills: https://ejournal.uinsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/1920

lihat pada bagian tengah atau sidebar ada pilihan HOW TO CITE pilih APA. 

Hasilnya akan muncul seperti ini: 
Tinggal dikopi paste aja ya:

Supriadi, S., Rozelin, D., Muhaimin, M., & Fauzan, U. (2024). The Implementation of Autonomous Learning through Multimedia Oral Presentation to Develop Students’ Language Skills. Register Journal17(2), 301–327. https://doi.org/10.18326/register.v17i2.301-327

ini web OJS 3, jika webnya masih OJS 2 seperti artikel ini:

Trick of Political Identity: Analysing Appraisal System on 212 Movement Reunion in Online Media  https://journalregister.iainsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/2455

di sebelah kanan artikel ada tulisan HOW TO CITE ITEM. diklik aja dan ada POP UP muncul tulisannya sama How to cite item. pilih APA. Hasilnya seperti ini:

tinggal dikopas saja jadinya: 
Gunawan, F., Thahara, Y., & Risdianto, F. (2019). Trick of Political Identity: Analysing Appraisal System on 212 Movement Reunion in Online Media. Register Journal, 12(1), 62-80. doi:https://doi.org/10.18326/rgt.v12i1.62-80

Kemudian gimana jika yang mau disitasi itu buku? coba saya kasih contoh dari Google scholar
buku John Cresswell berjudul Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches

Coba lihat ada icon CITE. DI-KLIK SAJA

HASILNYA SEPERTI INI

TINGGAL DIKOPAS SAJA YANG ADA APA
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
ada cara lain tapi nggak efektif namanya APA CITATATION GENERATOR










3 Kisah Nusratullah datangnya rizqum minaLLAH dengan asbab Iman dan amal sholeh

 Saat Sayyidina Ali Berdagang dengan Allah

Dalam keluarga kecil Sayyidina Ali karramallâhu wajhah terdapat 5 orang yang tinggal serumah: Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, Husain dan Haris. Suatu kali satu keluarga ini sudah tiga hari tidak makan. Sedangkan Fatimah, istri Ali hanya mempunyai selembar kain sarung, namun ia rela memberikannya kepada sang suami untuk kemudian dijual. Setelah kain sarung terjual seharga 6 dirham, Ali menyedekahkan uang hasil penjualan kepada orang-orang fakir.

Dalam kitab An-Nawadir dikisahkan, setelah Ali menyedekahkan 6 dirham dari hasil penjualan, ia ditemui malaikat Jibril yang menjelma manusia. Jibril datang dengan membawa unta dari surga. Jibril berkata, “Hai ayahanda Hasan, tolong anda beli unta saya ini!”

Ali menyahut dengan segera “Wah, saya sedang tak punya apa-apa, aku tak kuat membelinya.”

“Ya sudah, belilah dengan tempo saja.”

“Lha engkau mau jual berapa?”

“Seratus dirham” kata Jibril yang masih dalam jelmaan manusia.

Benar, jual beli sudah pada kata sepakat. Ali menerima tali kendali sedangkan Jibril meniggalkan lokasi jual beli.

Tanpa berselang waktu lama, Malaikat Mikail datang menghampiri. Ia juga datang menjelma sebagai orang dari penduduk pedalaman (a’rabi) dan langsung bertanya. “Hai ayah Hasan, apakah engkau akan menjual unta ini?”

“Iya.”

“Berapa besar biaya saat kau membelinya?”

“Seratus dirham,” jelas Ali.

“Ya sudah, saya beli saja ya? Anda saya kasih untung 60 dirham,” tawar orang desa tersebut.

Setelah keduanya sepakat dengan harga 160 dirham serta Ali sudah memegang uangnya, penjual pertama lalu (Jibril yang menjelma) datang kembali ke lokasi.

“Kau telah menjual unta tadi, Ali?” tanya Jibril.

“Iya.”

“Kalau begitu, mana uang hakku?” tagih Jibril.

Seratus dirham diberikan sebagai biaya pembelian, sedangkan Ali sekarang masih mendapat sisa uang 60 dirham. Ali pun segera pulang. Dan ketika sampai di rumah, ia ditanya Fatimah. “Dari mana kau suamiku?”

“Aku habis jual beli dengan Allah sebesar 6 dirham kemudian Allah memberikan aku 60 dirham. Pada setiap 1 dirham dibalas 10 dirham.”

Lalu Ali bin Abi Thalib datang sowan kepada Rasulullah. Ia menceritakan seluruh kronologi kejadian. Dan Baginda Nabi memberikan penjelasan, “Hai Ali, penjual itu adalah Jibril, pembelinya adalah Mikail. Unta tersebut adalah kendaraan Fatimah kelak saat hari kiamat.”

Nabi melanjutkan, “Hai Ali, engkau diberi tiga hal yang tak pernah diberikan kepada siapa pun. Engkau punya istri yang akan menjadi pimpinan wanita ahli surga. Engkau mempunyai dua anak laki-laki yang akan menjadi pimpinan penduduk surge, serta engkau mempunnyai mertua yang menjadi pimpinan para utusan. Bersyukurlah kepada Allah, pujalah Dia atas segala nikmat yang diberikan kepadamu. (Mundzir)

Sumber : Nu Online:https://cyberdakwah.com/2016/09/saat-sayyidina-ali-berdagang-allah/

Kisah Sahabat Al Miqdad dan Tikus Ajaib membawa uang 18 dinar

MID

 

https://drive.google.com/file/d/1prwru6_pdKFjzFTcVM1iS6ST3ASOIz4s/view?usp=sharing

DIALECT VS ACCENT: DIALECTOLOGY & SOCIOLINGUISTICS VIEW

 


Understanding Parts of Speech: Form, Meaning, Context, Structure

 

FREE DOWNLOAD


Understanding Parts of Speech (POS)

 Parts of speech are categories of words based on their function in language, like nouns (things), verbs (actions), adjectives (descriptors), adverbs (modifiers), pronouns (replacements), prepositions (relations), conjunctions (connectors), and interjections (expressions). They help build sentences by linking form (shape/structure), meaning (what it conveys), context (situation/use), lexical structure (word choices), and grammatical structure (rules for combining).

1. Form (Morphology)

  • Refers to a word's physical shape, like prefixes/suffixes or changes (e.g., tense, number).
  • Relation: POS determines how words inflect or derive (e.g., verb "run" becomes "running" or "ran").
  • In phrases/clauses/sentences: Forms ensure agreement (e.g., subject-verb match).
  • Example: In the sentence "The quick fox jumps over the lazy dog," "jumps" (verb) takes "-s" form for singular subject "fox." Phrase: "quick fox" (adjective + noun). Clause: "over the lazy dog" (prepositional phrase in main clause).

2. Meaning (Semantics)

  • The core idea or definition a word carries.
  • Relation: Each POS has typical meanings (e.g., nouns name entities, verbs show actions/states).
  • In phrases/clauses/sentences: Combines to create overall sense; ambiguity arises if mismatched.
  • Example: In "She banks on the river bank," "bank" (noun) means "financial institution" or "river edge" based on POS and meaning. Sentence: "The teacher explained the lesson clearly" – "teacher" (noun: person), "explained" (verb: action), "clearly" (adverb: manner).

3. Context (Pragmatics)

  • How words are used in real situations, influenced by speaker, audience, or setting.
  • Relation: POS can shift meaning in context (e.g., irony or idioms).
  • In phrases/clauses/sentences: Context clarifies intent or resolves vagueness.
  • Example: In "Break a leg!" (interjection/phrase), it means "good luck" in theater context, not literal injury. Sentence: "I saw her duck" – could mean "animal" (noun) or "bend down" (verb), depending on context like a farm vs. a low doorway.

4. Lexical Structure (Word-Level)

  • Vocabulary choices, including synonyms, antonyms, or word families.
  • Relation: POS groups words by type; lexical items fill slots (e.g., adjectives describe nouns).
  • In phrases/clauses/sentences: Builds vocabulary layers for precision.
  • Example: Phrase "happy child" (adjective + noun; lexical synonyms: "joyful kid"). Clause: "who runs fast" (relative clause with verb "runs" and adverb "fast"). Sentence: "The brilliant scientist invented a revolutionary device" – lexical choices like "brilliant" (adj.) enhance noun "scientist."

5. Grammatical Structure (Syntax)

  • Rules for arranging words into larger units.
  • Relation: POS dictates order and roles (e.g., subject-verb-object).
  • In phrases/clauses/sentences: Phrases (word groups), clauses (subject + predicate), sentences (complete thoughts) rely on POS for coherence.
  • Example: Phrase: "under the bridge" (preposition + noun phrase). Clause: "If it rains" (subordinate clause with conjunction "if" + verb "rains"). Sentence: "Birds fly south when winter comes" – nouns ("birds," "winter"), verbs ("fly," "comes"), conjunction ("when") form main and subordinate clauses.

Overall, POS integrates these aspects to make language functional. For instance, in the full sentence "The curious cat chased the red ball across the yard because it was shiny," form (e.g., "chased" past tense), meaning (action of pursuit), context (playful scenario), lexical (specific words like "curious"), and grammar (subject-verb-object + adverbial clause) work together for clear communication.

Understanding PARTS OF SPEECH and its functional roles within a larger system

Introduction: The Interconnected System

Understanding parts of speech is not about memorising labels; it's about understanding the functional roles words play within a larger system. A word's identity is not inherent but is defined by its form, its meaning, its lexical/grammatical structure, and, crucially, the context in which it is used. These elements are inextricably linked.

1. The Core Concepts Defined

  • Part of Speech (Word Class): A category of words that have similar grammatical properties. The traditional eight are: Noun, Pronoun, Verb, Adjective, Adverb, Preposition, Conjunction, and Interjection.

  • Form: The morphological shape of a word (e.g., its endings: -s-ed-ing-er-est).

  • Meaning (Semantics): The conceptual or dictionary definition of a word.

  • Context: The surrounding words, the sentence, the paragraph, and the broader situation that influence a word's interpretation.

  • Lexical Structure: The internal structure of a word (its morphemes: roots, prefixes, suffixes).

  • Grammatical Structure: The rules and patterns that govern how words combine into phrases, clauses, and sentences (syntax).

  • Phrase: A group of words that function as a single unit within a clause but do not contain a subject-verb pair. (e.g., the tall treehas been runningvery quickly).

  • Clause: A group of words containing a subject and a predicate (a verb). It can be independent (a sentence) or dependent (a sentence fragment).

  • Sentence: One or more clauses that express a complete thought, typically beginning with a capital letter and ending with a terminal punctuation mark.

2. The Interplay: How Form, Meaning, and Context Determine Part of Speech

ORIGINS AND PROPERTIES OF LANGUAGE

 

FREE DOWNLOAD


Linguistic / Philosophical Implications of Q.S 2:31

Verse (Q.S. Al-Baqarah 2:31)

Arabic:
وَعَلَّمَ آدَمَ الأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

Transliteration:
Wa ‘allama Ādama-l-asmā’a kullahā thumma ‘araḍahum ‘ala-l-malā’ikati faqāla anbi’ūnī bi-asmā’i hā‘ulā’i in kuntum sādiqīn

Meaning (English):
"And He taught Adam the names – all of them. Then He presented them to the angels and said, 'Tell Me the names of these, if you are truthful.'"


Linguistic Aspects of the Verse

1. Verb: عَلَّمَ (‘allama – “He taught”)
This is the key verb. It is Form II of the root ع ل م (‘-l-m), meaning “to know, to make known, to teach.”
Form II in Arabic often indicates causation or intensification → here, Allah is not just letting Adam discover but actively causing him to know (explicit teaching).

Linguistically, this suggests direct divine instruction, not trial-and-error or gradual learning.

Academic Writing: A Handbook for International Students

FREE DOWNLOAD: 

and read the more complete source at



 



Web tools, aplikasi, software +AI untuk analisis data kuantitatif

 Berikut beberapa web tools / aplikasi / software + AI atau yang mendukung otomatisasi yang bisa dipakai untuk analisis data kuantitatif (uji validitas, reliabilitas, normalitas, dan lainnya). Bisa adaptasi sesuai kebutuhan & tingkat kompleksitas data kamu.


🛠 Tools yang bisa dipertimbangakan

Nama

Kelebihan

Kekurangan / Catatan

Powerdrill.ai

- Dirancang untuk penelitian kuantitatif dengan fitur AI, membersihkan data, mendeteksi outlier, menangani missing values, automasi analisa deskriptif. Powerdrill
- Cocok bagi yang kurang familiar statistik karena banyak otomatisasi.

Mungkin tidak semua uji statistik khusus (validitas konstruk, reliabilitas khusus) tersedia secara spesifik atau dengan kontrol penuh. Bisa jadi ada biaya jika fitur lengkap.

Displayr

- Fokus pada survey & data kuantitatif: analisis signifikan, visualisasi, dashboard, automatisasi laporan. Displayr
- Memungkinkan integrasi data dari Excel / SPSS / dll.
- Memiliki fitur-fitur lanjutan.

Butuh biaya untuk versi penuh. Untuk uji validitas / reliabilitas konstruksi mungkin harus import / eksport ke alat statistik lain tergantung modul.

DATAtab / Numiqo

Kalkulator statistik online: t-test, chi-square, regresi, korelasi. DataTab
Cepat dan mudah digunakan jika analisis sederhana.

Tidak spesifik untuk reliabilitas atau validitas psikometri kompleks, juga mungkin tidak ada GUI interaktif untuk uji normalitas atau uji asumsi secara mendalam.

Jamovi

Open-source, gratis. Mendukung banyak analisis seperti ANOVA, regresi, juga modul-reliabilitas dan eksplorasi data. Wikipedia
Lebih fleksibel & mendukung plugin.

Harus di-download & dijalankan lokal, bukan seluruhnya berbasis web. Bisa kurang “AI” otomatis, lebih manual meskipun sangat user-friendly.

JASP

Juga gratis dan open source. Fitur visual bagus untuk uji statistik, uji asumsi (normalitas, varians, homoskedastisitas) lewat GUI, sangat cocok bagi pengguna yang tidak nyaman coding. Wikipedia

Sama seperti Jamovi — lebih banyak kontrol manual. Jika butuh automasi besar, scripting, mungkin kurang dibanding tools berbayar atau AI-driven.


🔍 Kategori-uji statistik yang mendukung oleh tools tersebut

In Memoriam Kebaikan Almarhum Bapak Jayadi

 "Teman yang baik adalah teman yang mengingatkan ketika salah, mendukung ketika benar, dan tetap ada saat kita terpuruk maupun berjaya."

Ungkapan di atas selalu saya ingat karena definisi teman yang baik itu bukan teman yang selalu mendukung kita  dalam keadaan apapun entah benar atau salah tetapi di dalam Islam kalo benar didukung dan dibantu sedangkan kalo salah diingatkan. 

Kemudian kenapa ada nama "Bapak Jayadi"? Almarhum Bapak Jayadi adalah tetangga saya sesama jamaah masjid. Beliau adalah jamaah aktif dan anggota MTA (Majelis Tafsir Al-Qur'an). Majelis yang didirikan oleh Almarhum Ustadz Abdullah Thufail ini dikenal dengan pegangan prinsip Qur'an dan Sunnah yang kuat. termasuk diantaranya mengingatkan saudaranya jika ada yang salah. Kebetulan saya beberapa kali menjadi Imam sholat Isya dan dengan sikap sopan tapi tegas Bapak Jayadi mengingatkan saya untuk rokaat pertama dan kedua karena sifatnya bacaan  yang keras sudah bagus bacaan saya tapi kalo sudah masuk rokaat ketiga dan keempat yang bersifat sirr (bacaan senyap) saya kurang thuma'ninah atau terlalu cepat bacaannya sehingga kurang sempurna bacaan Alfatihah makmum. Sikap sopan tapi tegas ini sangat saya hargai dan jadi reminder seumur hidup. Andai Beliau tidak mengingatkan kesalahan yang sama akan terus berulang sedangkan kita sama-sama memahami salah satu pola komunikasi orang jawa itu "luwih apik meneng tinimbang rame" (Lebih baik diam daripada ribut/rame (dengan tetangga/teman/saudara). Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fu anhu. 

Semoga Bapak Jayadi mendapatkan Pahala jariyah atau pahala yang mengalir karena sempat mengingatkan saya ketika saya salah atau lupa. 

5 exemplary research titles in ELT and linguistics

 5 exemplary research titles in ELT (English Language Teaching) and linguistics, along with descriptions of research gaps, novelty, and theoretical contributions

Here are 5 exemplary research titles in ELT (English Language Teaching) and linguistics, along with descriptions of research gaps, novelty, and theoretical contributions suitable for current scholarly work:

  1. "The Effectiveness of Flipped Classroom Model in Improving Speaking Skills of EFL Learners"

    • Gap: Limited empirical studies on flipped classroom specifically targeting speaking skills in EFL contexts.

    • Novelty: Application of flipped classroom pedagogical design with interactive digital tools to a local EFL classroom setting.

    • Theoretical Contribution: Expands understanding of learner autonomy and constructivist learning theories in technology-enhanced environments.

  2. "Investigating Code-Switching Strategies Among Bilingual English and Indonesian Speakers in Classroom Discourse"

    • Gap: Few studies analyze pragmatic functions of code-switching in bilingual classrooms in Indonesia.

    • Novelty: Focus on sociolinguistic and discourse analytic perspectives in naturalistic educational settings.

    • Theoretical Contribution: Enriches pragmatics and bilingual education theories by highlighting communicative functions in multilingual classrooms.

  3. "The Role of Culture in Enhancing Pragmatic Competence of Indonesian EFL Learners"

    • Gap: Scarce research linking cultural awareness explicitly to pragmatic competence development in Indonesian contexts.

    • Novelty: Experimental integration of cultural modules into ELT curriculum with measured impact on speech act performance.

    • Theoretical Contribution: Strengthens intercultural communicative competence models within second language acquisition theory.

  4. "A Corpus-Based Study of Error Patterns in Academic Writing by Indonesian University Students"

    • Gap: Lack of large-scale corpus studies detailing specific grammatical and lexical errors by Indonesian EFL academic writers.