1. Masa Penindasan di Mesir oleh Firaun
- Dalil: "Sesungguhnya
Firaun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya
berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka (Bani Israil),
menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan
mereka..." (QS. Al-Qashash: 4)
- Narasi Lengkap: Setelah
wafatnya Nabi Yusuf dan generasinya, bangkitlah penguasa baru yang tidak
mengenal Nabi Yusuf. Bani Israil yang awalnya dihormati menjadi tertindas.
Firaun memerintahkan pembunuhan sistematis terhadap setiap bayi laki-laki
Bani Israil karena takut pada ramalan tentang jatuhnya kekuasaannya.
2. Kelahiran dan Penyelamatan Nabi Musa A.S.
- Dalil: "Dan
Kami ilhamkan kepada ibu Musa A.S.: 'Susuilah dia, dan apabila kamu
khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah
kamu khawatir dan janganlah bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.'" (QS.
Al-Qashash: 7)
- Narasi Lengkap: Atas
ilham Allah, ibu Musa A.S. menghanyutkannya dalam peti ke sungai Nil. Peti
itu ditemukan oleh keluarga Firaun. Musa A.S. kecil menolak disusui oleh
siapa pun, hingga akhirnya dibawa kepada ibunya sendiri yang dipanggil ke
istana. Thus, Nabi Musa A.S. tumbuh dilindungi oleh Allah, belajar di
istana musuhnya sendiri.
3. Diutusnya Nabi Musa A.S. dan Konfrontasi dengan Firaun
- Dalil: "Pergilah
kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan ia ingat atau takut." (QS. Taha: 43-44)
- Narasi Lengkap: Setelah
dewasa dan peristiwa pembunuhan tidak sengaja, Nabi Musa A.S. meninggalkan
Mesir. Di lembah Thuwa, ia mendengar panggilan Allah dari sebatang pohon
yang menyala: "Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan
selain Aku, maka sembahlah Aku..." (QS. Taha: 14). Nabi Musa
A.S. kemudian diperintahkan kembali ke Mesir bersama saudaranya, Harun.
4. Mukjizat, Tulah, dan Eksodus
- Dalil (Tulah): "Maka
Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah
(sebagai bukti) yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan
mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A'raf: 133)
- Narasi Lengkap: Firaun
dan para penyihirnya kalah dalam pertandingan mukjizat, tetapi Firaun
tetap ingkar. Allah menurunkan serangkaian tulah sebagai peringatan
berlapis. Tulah terakhir, kematian anak sulung, akhirnya memaksa Firaun
mengizinkan Bani Israil pergi. Namun, ia segera mengejar mereka dengan
bala tentara.
5. Mukjizat Penyelamatan di Laut Merah
- Dalil: "Lalu
Kami wahyukan kepada Musa A.S.: 'Pukullah laut itu dengan tongkatmu.' Maka
terbelahlah laut itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar." (QS.
Asy-Syu'ara: 63)
- Narasi Lengkap: Terjepit
antara laut dan tentara Firaun, Bani Israil panik. Atas perintah Allah, Nabi
Musa A.S. memukul laut dengan tongkatnya, menciptakan jalan kering di
tengah-tengahnya. Setelah Bani Israil selamat, laut ditutup kembali,
menenggelamkan Firaun yang di saat akhirnya mengaku beriman, tetapi
taubatnya tidak diterima (QS. Yunus: 90-92).
6. Ujian Iman di Gurun: Manna, Salwa, dan Air
- Dalil: "Dan
Kami naungi kamu dengan awan (dari panasnya gurun) dan Kami turunkan
kepadamu manna dan salwa." (QS. Al-Baqarah: 57)
- Narasi Lengkap: Di
gurun yang gersang, Bani Israil diuji dengan kelaparan dan kehausan. Manna adalah
makanan manis seperti madu yang turun di pagi hari, sedangkan Salwa adalah
burung puyuh yang lembut yang dapat ditangkap dengan mudah. Saat kehausan,
Nabi Musa A.S. atas perintah Allah memukul batu dengan tongkatnya sehingga
memancarlah darinya dua belas mata air untuk setiap suku Bani Israil (QS.
Al-Baqarah: 60).
7. Ketidakhadiran Nabi Musa A.S. dan Penyembahan Anak Sapi Emas
- Dalil: "Dan
Kami telah menjanjikan kepada Musa A.S. (memberikan Taurat) setelah
berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlahnya dengan
sepuluh (malam lagi), sehingga sempurna masa yang ditentukan Tuhannya
empat puluh malam..." (QS. Al-A'raf: 142)
- Narasi Lengkap: Saat
Nabi Musa A.S. bermunajat di Gunung Thur, kaumnya yang dipimpin oleh
Samiri merasa kehilangan figur pemimpin. Samiri mengumpulkan perhiasan
emas mereka dan membuatnya menjadi patung anak sapi yang mengeluarkan
suara. Bani Israil pun menyembahnya. Nabi Musa A.S. kembali dengan membawa
lembaran Taurat, marah besar, menghancurkan patung itu, dan mengusir
Samiri.
8. Permintaan Melihat Allah dan Sambaran Petir
- Dalil: "Dan
(ingatlah) ketika kamu berkata: 'Wahai Musa A.S.! Kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang-terangan.' Maka
halilintar menyambarmu saat kamu menyaksikannya." (QS.
Al-Baqarah: 55)
- Narasi Lengkap: Setelah
bertaubat dari penyembahan anak sapi, Nabi Musa A.S. memilih 70 orang
terbaik dari Bani Israil untuk datang bersamanya ke gunung dan bertaubat
secara khidmat. Namun, di puncak kekhusyukan, mereka justru meminta hal
yang mustahil: melihat Allah secara fisik. Akibatnya, mereka disambar
petir hingga meninggal, lalu dihidupkan kembali setelah Nabi Musa A.S.
memohonkan ampunan (QS. Al-Baqarah: 55-56).
9. Penolakan Memasuki Tanah Suci dan Hukuman 40 Tahun
- Dalil (Penolakan): "Mereka
berkata: 'Wahai Musa A.S., sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada
orang-orang yang gagah perkasa, dan sesungguhnya kami tidak akan
memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar darinya,
pasti kami akan memasukinya.'" (QS. Al-Ma'idah: 22)
- Dalil (Hukuman): "(Allah)
berfirman: 'Maka (negeri itu) diharamkan bagi mereka selama empat puluh
tahun, (selama itu) mereka akan berkelana di bumi (dalam kebingungan).
Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang fasik
itu.'" (QS. Al-Ma'idah: 26)
- Narasi Lengkap: Setelah
tiba di perbatasan Palestina, Bani Israil diperintahkan untuk memerangi
kaum Jabarin (orang-orang perkasa) yang zalim. Namun, karena takut, mereka
menolak dan bahkan meminta Nabi Musa A.S. dan Tuhannya saja yang
berperang. Akibat pembangkangan ini, Allah menghukum mereka tersesat dan
berputar-putar di Padang Tih selama 40 tahun, di mana generasi tua yang
pengecut akan mati secara alamiah.
10. Generasi Baru Memasuki Tanah Suci
- Dalil: "Dan
(ingatlah) ketika Kami berfirman: 'Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul
Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya yang banyak lagi enak di mana
saja kamu kehendaki. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan
katakanlah: 'Bebaskanlah kami dari dosa,' niscaya Kami ampuni
kesalahan-kesalahanmu. Dan kelak Kami akan menambah (karunia) kepada
orang-orang yang berbuat baik.'" (QS. Al-Baqarah: 58)
- Narasi Lengkap: Setelah
40 tahun, di bawah pimpinan Nabi Yusha' bin Nun (Yosua), generasi baru
Bani Israil yang lebih taat dan pemberani akhirnya memasuki tanah suci.
Mereka memasuki kota Ariha dengan merendahkan diri, mengucapkan
"Hiththah" (ampunan), sebagai simbol ketundukan kepada Allah.
Kesimpulan Utama
Timeline
ini menggambarkan perjalanan spiritual yang penuh ujian. Setiap mukjizat dan
keselamatan yang diberikan Allah diikuti dengan ujian keimanan baru. Sayangnya,
Bani Israil sering kali gagal dalam ujian-ujian tersebut karena sifat kufur
nikmat, keras kepala, dan selalu meminta bukti fisik. Kisah ini menjadi
pelajaran abadi tentang pentingnya syukur, ketaatan yang tulus, dan bahayanya
menuruti hawa nafsu serta sifat pengecut.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comment...I am looking forward your next visit..