BERAGAM PANDANGAN PARA LINGUIS TERHADAP KONSEP LEKSEM

Oleh : Faizal Risdianto

I.     Pendahuluan

            Sebagaimana  kita ketahui, dewasa ini banyak ahli linguistik memakai istilah ‘kata’ secara kurang cermat sehingga Lyons mengusulkan sebagai berikut,
            “ However, since most linguists now employ the term ‘word’ to refer to such phonological or orthographical units such as /saen/ or ‘sang’ on the one hand, or to the grammatical units they represent, on the other hand, (and indeed do not always distinguish even between these two senses), we shall introduce another term, lexeme, to denote the more ‘abstract’ units which occur in different inflexional ‘forms’ according to the syntactic rules involved in the generation of sentences” (1968:197).
Jadi, kata atau ‘word’ dibedakan dari kata atau ‘lexeme’.

Ristek Dikti: Kontribusi Ilmuwan Indonesia terus Meningkat


Posisi Indonesia sangat strategis ditinjau dari SDM, potensi Sumber Daya Alam, sosial hingga budaya. Hal ini yang seharusnya bisa memberi ruang kreatif bagi para akademisi. Hal ini yang disampaikan oleh Sadjuga Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

“Saat ini kita berada dalam perkembangan industri 4.0,” tegasnya. Era 4.0 semua serba digital, dimana teknologi dan manusia harus bisa bekerja sama untuk bisa tetap bertahan dengan zaman yang terus berkembang. Hal ini disampaikan dalam forum Training of Trainers (TOT) yang digelar oleh Relawan Jurnal Indonesia (RJI), Jumat (16/3).