Bedanya nerd, geek dan dork

Pasti kalian sering denger dong istilah2 diatas? Bagi sebagian orang sama, tp sebenernya beda-beda lho artinya.


Nerd

Istilah yang sering dipake untuk orang2 yang ambisius dalam aktivitas2 pendidikan, pola berpikir yang luas (tp banyak org ga ngerti), dan lebih seneng sendiri daripada ke tempat2 rame. Biasanya orang-orang ini dikucilkan dan dianggap penyendiri oleh orang-orang di sekelilingnya, dan biasanya mereka bergaul dengan orang yang berpola pikir sama dengan mereka.


Ciri2 fisik: Pake kacamata gede, baju dimasukin, celana sampe pinggang (tau deh ini stereotip doang :ketawa:)




Geek


Mengacu pada orang-orang yang tertarik (dan ahli) di bidang teknologi, terutama komputer. Orang-orang ini mahir menggunakan komputer, dan menganggap hack adalah hal yang baik walaupun tidak semuanya hackers. Mereka biasanya mengaplikasikan ilmu yang mereka punya ke dunia nyata (walaupun ga perlu2 amat) :ngupil:


Ciri2 fisik: Mirip dengan ciri2 fisik Nerd, tapi biasanya geek suka nenteng2 gadget :nyengir2: agak kerenan dikit kali yeee :nyengir:



Dork


Orang2 yang 'aneh', konyol atau bodoh, sama sekali tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar (mirip2 ansos kali ya?), atau orang2 yang tidak mengikuti trend terbaru (jadi rada2 jadul, gitu). Sering dimirip2kan dengan nerd dan geek, tapi memiliki tingkat kepintaran yang berbeda (biasanya kalo dork dianggap lebih bodoh dari geek atau nerd) :nyengir:


Ciri2 fisik: Penampilan jadul karena ga ngikutin trend sama sekali.


Nah, kalian termasuk yang mana nih? Kalo gue sih kayaknya setengah geek setengah nerd (?) :nyengir:


Kalo kalian berpikir orang2 kayak mereka tuh jelek, sebenernya nggak juga lho. Mereka kayak gitu karena pola pikir mereka nggak sama kayak kita, jadi kesannya mereka ga bisa gaul dan ga ngerti apa2 :nyengir2:


Coba deh kalo soal akademis, biasanya makhluk2 kayak gini nih yang menonjol :ketawa:


Kalo menurut kalian gimana? Punya definisi sendiri nggak? :senyum:

SYLLABUS for READING III

SYLLABUS

Subject : READING III
Department : English Dept

Purpose of The Study:
The Students are intended to understand theories, methods, and practices of reading in order to design a good writing result.

Topics and Reading Assignments:
1) Introduction to the course: Reading as a road to Writing.
2) The Importance of reading habit.
3). The relation between Reading and Writing.
4). Reading to understand and evaluate.
5). Critical thinking
6). Argumentation and reasoning
7). Inductive and Deductive reasoning
8). Discovering ideas
9). Defining topics and organizing ideas about them
10). Creating theses statements and outlines
11). Writing persuasively
12) Composing a first draft
13) Revising as rethinking

Requirements:
1. The Student must read any related literature to enrich certain abilities on Reading and Writing.
2. The Students are suggested to take part in class discussion actively to take broad understanding on the given lecture.
3. The Students must read any related journal to give broad understanding of the subject.
4. Please submit your assignment on time.

Assessment:
You will be graded from A through D map out as follows:
Class Works and Participation: 25%
Mid Term Exam : 25%
Final Exam : 25%
Asignment : 25%

Suggested Reading:
Beene, Lynn. 1992. The Riverside Handbook. Houghton Mifflin Company. Boston
Reid, Joy M. 1982. The Process of Composition. Prenctice hall regents. Colorado.

42 tahun pengabdian ibu Darsinem menjadi guru WB

Ini adl cerita yg barangkali mengagumkan,mengharukan skaligus menyedihkan.cerita tentang ibu darsinem yg telah mengabdi sejak th 47(kita blum lahir.,masih di buah2an ato di pucuk pohon ato di dlm sumur) jadi guru wb di tk kelurahan t4 istri saya.istri sya yg sarjana&biasa ngajar anakTK diajak utk mbantu ngajar&dari sinilah cerita2 mengalir.betapa semangat ibu darsinem ini ngajar 42 tahun meski gajine 400ribu bukan tiap bulan tapi diberikan tiap 4 bln sekali.itupun sejak januari blum keluar gajine.dari kelurahan ada uang insentip yg masyaALLAH 50rbu per bulan.kenapa demikian karena ibu ini hanya lulusan SD &ga mau studi lagi shgga diknas ora nggagas beliau.sebuah kisah perjuangan pahlawan tanpa tanda jasa yg tulus ikhlas mengajar karena kecintaan pd anak2.agak mirip dgn cerita ibu mus limah di LP-nya andrea hirata.cuma bedanya bu muslimah sdh jadi guru pns&dapat penghargaan dari SBY Smentara ibu darsinem hanya bisa bersabar ditempa keadaan.smoga ALLAH mudahkan urusan beliau.

To Kill a mockingbird

SINOPSIS BUKU - To Kill a Mockingbird : Novel tentang Kasih Sayang dan Prasangka.

Tema yang diusung dalam novel ini adalah prasangka buruk terhadap pribadi atau kelompok masyarakat tertentu yang sepenuhnya belum tentu kebenarannya (yuk mari!!!). yang menarik adalah cerita dalam novel ini ditulis dari sudut pandang seorang anak perempuan (Scout Finch) berusia 8 tahun.


Novel ini menceritakan kehidupan masa kanak-kanak dua kakak beradik, Jem dan Scout. Ayah mereka, Atticus Finch adalah seorang pengacara, sedangkan ibu mereka telah lama meninggal dunia. Jem dan scout diasuh oleh seorang pembantu kulit hitam bernama Calpurnia.


Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam yang dituduh memerkosa seorang gadis kulit putih. Saat itu orang kulit hitam merupakan kasta terendah yang ada di masyarakat. Saat Atticus Finch membela seseorang yang dianggap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Scout dan Jem pun tak luput dari ejekan teman-temannya yang mengatakan ayah mereka adalah pecinta kulit hitam. Di tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia. Dan bahwa keadilan tidak selalu bisa ditegakkan.
***

To Kill a Mockingbird karya Harper Lee memenangi Pulitzer pada 1961 dan terus menjadi novel best-seller hingga kini.

***
sumberipun: loonilicious's blog

UNGKAPAN BAHASA YANG POSITIF

eformasi yang berasal dari kata Bahasa Inggris reform adalah suatu semangat pembaharuan untuk merombak tatanan lama yang menghambat kemajuan menuju masyarakat madani yang lebih tertata dan lebih baik. Jika dikaji setelah bertahun-tahun lamanya berlangsung era ini selain hasil-hasil yang positif terdapat juga ekses negatif dimana media cetak dan elektronik yang sebelumnya banyak mendapat represi dari pihak birokrat sekarang lebih bebas bahkan terkesan “terlalu bebas” dalam menyatakan gagasan dan opininya. Kebebasan tersebut terkadang bebas lepas seperti melewati jalan tol sehingga kurang adanya kontrol terhadap ungkapan bahasa yang terkadang menggunakan kata-kata yang kasar, vulgar dan porno. Ungkapan bahasa yang negatif semacam itu mudah kita temui sekarang ini pada judul-judul novel, film komedi nasional dan produk media apapun yang mengarah hanya pada mengikuti selera pembaca atau penonton. Contoh-contoh yang vulgar ga pengen aku tampilkan disini...disensor abizz pokoknya.. 
 Persoalan penting yang ingin dikemukakan disini adalah perlunya sosialisasi ungkapan bahasa yang positif agar pikiran kita menjadi lebih konstruktif dan positif. Hal ini saya kira yang justru sangat diperlukan di era kondisi sosial ekonomi yang carut-marut di negeri ini, bukan ungkapan-ungkapan bahasa negatif yang memajalkan otak dan mengotori hati nurani. Kajian tentang ungkapan bahasa dan korelasinya dengan pikiran manusia merupakan obyek kajian Psikolinguistik. Aitchinson mendefinisikan Psikolinguistik sebagai “Ilmu yang mempelajari proses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka berbahasa” (1998:1).

SALAHKAH TINGKAT TUTUR KRAMA DESA?

enurut Janet Holmes bahasa yang digunakan oleh anggota masyarakat bukanlah sesuatu yang mati tetapi terus hidup dan berkembang sejalan dengan dinamika tempat hidupnya masyarakat tersebut. Salah satu contohnya dalam penggunaan Bahasa Jawa ialah penggunaan ragam dalam undha usuk bahasa Jawa yang sering disebut Krama Desa. Yang dimaksudkan Krama Desa adalah bahasa Krama yang dipakai oleh orang yang sering dikatakan sebagai kurang dapat berbahasa dengan benar.
Tingkat tutur ini nampak jelas kelihatan aneh, jelek, dan kampungan jika dibandingkan dengan Basa Kedathon (bahasa istana) yang merupakan bahasa yang digunakan oleh para kerabat istana dan wilayah pemakaiannya pun terbatas hanya dalam istana. Ragam ini dianggap indah dan bagus karena prestise sosial tertentu. Di dalam masyarakat yang memuliakan kerajaan, keraton dianggap tempat terhormat bagi orang terhormat pula, bahasanya pun dianggap terhormat dan karena itu patut menjadi acuan (Sumarsono: 2002:29).
Jika cermati Krama Desa lebih tepat disebut dengan bahasa krama yang kurang baku atau nonstandar karena banyak kata krama yang tak baku misalnya kata milai (mulai), tanggi (tetangga), tegil (kebun), waos (gigi), percados (percaya), riyadin (idulfitri) atau menghaluskan nama suatu daerah dan kelompok masyarakat yang seharusnya tak perlu dikramakan menjadi Hyper-krama seperti ‘Semarang’, ‘Karanganyar’, ‘Pasar Gedhe’, ‘Pasar Pon’ dan ‘Cina’ menjadi ‘Semawis’, ‘Kawis Enggal’, ‘Peken Ageng’, ‘Peken Pon’ dan ‘Cinten’.
Melihat fenomena diatas menurut S.S.T Wisnu Sasangka, seorang pakar bahasa Jawa, penamaan Krama Desa sebenarnya merupakan olok-olok yang dilakukan orang kota terhadap orang desa. Saat itu orang yang tak dapat berbahasa dengan benar menurut orang Nagari (orang kota) diidentikkan dengan orang desa sehingga bahasa krama yang digunakan disebut Krama Desa (22:2004).
Yang menarik untuk dibahas disini adalah mengenai tepat atau tidaknya sikap orang kota yang dengan sudut pandang “kekotaannya” merasa bahasa mereka lebih “indah” dan “bagus” daripada bahasa orang desa. Kata “”Desa” dalam istilah “Krama Desa” bersinonim dengan kata “Kampung” yang jika diperdalam tingkat ejekannya menjadi kata “Kampungan”. Kata “Kampung” dan “Kampungan” berkonotasi tidak mengenal tata krama per-kota-an dan tak tahu sopan santun. Kata Samsudin Berlian seorang pakar linguistik, bahasa adalah kekuasaan. Orang kota yang lebih dekat dengan pusat kekuasaan seolah-olah punya hak istimewa untuk mengembangkan makna kata dan menyusun kamus. Padahal orang desa juga punya hak yang sama (190:2006).
Menurut kami setiap kelompok masyarakat entah di kota maupun di desa memiliki daya kreativitas masing-masing dalam mengembangkan bahasa. Kreativitas itu bila secara manasuka (arbitrer) disepakati oleh kelompok masyarakat tertentu akan memperkaya khazanah ragam bahasa Jawa yang ada. Jadi meskipun ungkapan leksikon Krama desa itu seolah-olah terdengar jelek, aneh dan kampungan rasanya tak ada yang salah dengan ungkapan tersebut. Seperti halnya mendengar ungkapan dialek Banyumasan “Wetenge kencot” (perutnya lapar) atau “Ramane teka”(ayahnya datang). Tidak ada yang salah. Semua itu adalah wujud kreativitas bahasa yang perlu dihargai dan dihormati eksistensinya.

7 Orang Tunanetra Taklukkan Himalaya

Sesuatu hal yang spektakuler yang dilakukan oleh ketujuh penyandang tunanetra ini.Mereka melakukan hal yang sebagaian dari insan yang normal tentu merasa kesulitan untuk melakukannya.
Apa yang membuat mereka nekat,berhasilkah mereka sampai ke puncak gunung tertinggi itu??.

Erik Weihenmayer, manusia buta pertama yang mencapai ketinggian 29.035 kaki puncak Gunung Everest dan mendaki tujuh puncak di dunia, melakukan tantangan berbeda.

Dia memandu enam remaja Tibet yang buta untuk mencapai 23.000 kaki puncak Lhakpa Ri, bagian puncak lain di Everest.

Pendakian ini berawal saat Weihenmayer menerima pesan elektronik dari Sabriye Tenberken, seorang kandidat peraih Nobel Perdamaian 2005 dan salah satu pendiri kelompok Braille Without Borders, sebuah sekolah bagi orang buta di Lhasa, Tibet. Para siswa di sekolah tersebut terinspirasi oleh Weinhenmayer dan ingin bertemu dengannya.

Bahkan, Tanberken memiliki ide berbeda. Dia meminta Weihenmayer mengajak murid-muridnya mendaki gunung tertinggi di dunia itu.

Walhasil, perjalanan menempuh bahaya untuk menuju puncak berhasil dilakukan selama tiga pekan. Perjalanan ini didokumentasikan oleh Lucy Walker, dalam film dokumenter bertajuk “Blindsight”.

Berlatar belakang keindahan Himalaya, film ini memperlihatkan tantangan yang dihadapi enam bocah dalam kehidupan kesehariannya dan dalam perjalanan di Himalaya ini.

“Kami memang buta, tetapi hati kami tidak buta. Justru hati orang-orang normal yang buta,” kata Tenzin, salah seorang remaja Tibet, dikutip CNN, Kamis (3/4/2008).

Asingnya Penggunaan Bahasa Inggris

ealita yang sulit dibantah bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa pergaulan internasional nomor satu di dunia. Realita yang mudah ditemui jika kita berkomunikasi dengan orang dari negeri manapun dan juga banyaknya buku teks di perpustakaan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Di sisi yang lain penggunaan bahasa Inggris di negeri ini masih dianggap sebagai bahasa yang “asing”. Hal ini dikarenakan politik bahasa nasional masih mendudukkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing, bukan sebagai bahasa pengantar di sekolah dan kampus kecuali di kelas-kelas tertentu di sekolah berstandar internasional (SBI). Hal ini berbeda dengan strategi politik bahasa di Malaysia dimana bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar di sekolah dan kampus, meskipun bahasa Melayu masih tetap dijadikan sebagai bahasa nasional atau resmi. Seorang kenalan dari Malaysia yang sedang mengambil studi Kedokteran di UNS bercerita bahwa salah satu sebab majunya pembangunan di seantero Malaysia adalah karena digunakannya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan sehingga tidak ada lagi language obstacle atau hambatan bahasa dalam mempelajari ilmu apapun yang diberikan oleh para Professor dan dosen. Sungguh wajar jika rata-rata pelajar dan mahasiswa Malaysia mahir berbahasa Inggris.
Fakta di negeri jiran tersebut rasanya sangat berbeda dengan yang saya alami selama ini yang sudah mengajar bahasa Inggris tujuh tahun di universitas dan sekolah tinggi. Masih banyak hambatan bahasa sehingga kemajuan pengetahuan anak didik dan mahasiswa menjadi lambat. Sering saya jumpai mahasiswa yang baik di universitas baik negeri maupun swasta belum memiliki kemampuan untuk berbicara dan mengarang dalam bahasa Inggris secara aktif. Kondisi yang memprihatinkan ini semakin diperparah dengan adanya ketakutan bahwa dengan diberlakukannya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di sekolah dan kampus akan menggeser dan sekaligus menggusur peran bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Hal ini rasanya perlu dikaji lebih lanjut. Apakah negeri ini akan runtuh atau tercerai-berai jika menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan kita? Rasanya ini adalah ketakutan yang tidak rasional dan sangat berlebihan. Sudah saatnya politik bahasa nasional diubah dengan menjadikan bahasa Indonesia tetap sebagai bahasa nasional atau bahasa resmi sedangkan bahasa kedua atau bahasa pengajaran di sekolah dan kampus sebagai pilihannya adalah bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. Hal ini adalah upaya yang strategis dan efektif untuk percepatan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia.

KEUNIKAN RAGAM BAHASA YANG TIDAK BAKU

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sarwini S.Pd dalam SOLOPOS 19/3/2009 berjudul “Penyingkatan Bahasa di Pasar” bahwa bahasa merupakan alat yang sangat penting bagi manusia untuk mengadakan interaksi dan bahasa bersifat arbirtrary atau manasuka. Bukan hanya demikian saja, tetapi bahasa dimanapun ia berada selalu berkembang dinamis mengikuti laju perkembangan zaman .Hal ini disebabkan oleh adanya daya kreatif manusia seperti yang diungkapkan Noam Chomsky, pakar Linguistik Amerika, bahwa tiap manusia memiliki kemampuan bawaansejak lahir (innate competence) untuk secara kreatif mengorganisir, mengkoherensikan, menyesuaikan dan merangkai kata dan frasa agar menjadi ujaran yang dapat di mengerti. Kemampuan ini adalah kemampuan kognitif yang jauh melampai kemampuan linguistik struktural-tradisional ala Leonard Bloomfield yang hanya melihat bahasa dari bentuk (form) dan isi bahasa (contents) dan mengabaikan atau tidak memahami aspek konteks sosio-kultural yang melingkupi sebuah ujaran bahasa. Contoh ketidakmampuan lingustik tradisional dalam menjelaskan fakta kebahasaan tertentu ialah contoh cara linguistik tradisional menjelaskan ekspresi “Ngebut–Benjut” yang sering kita temui di gang-gang sempit di kampung-kampung daerah perkotaan di Solo. Kajian linguistik struktural hanya memahami tuturan “Ngebut –Benjut” dengan penjelasan atas kata ‘Ngebut” sebagai Verba yang artinya “lari kencangnya kendaraan” sedangkan kata “Benjut” sebagai adjektiva yang artinya “wajah atau badan yang memar”. Lalu apa hubungan antara kendaraan yang lari kencang dengan wajah memar? Hal ini hanya bisa dipahami secara linguistis saja tetapi dengan bantuan studi Pragmatik bahwa ada konteks pertuturan yang melingkari tuturan itu. Tanpa konteks ini maka fakta kebahasan ini tidak bisa dipahami. Menurut kajian Pragmatik tuturan “Ngebut –Benjut” bisa dianalisis sebagai berikut: penutur adalah warga kampung, mitra tutur adalah semua orang yang lewat jalan kampung dengan kendaraan. Maksud atau konteks tuturan ialah warga kampung memberitahu orang yang lewat dengan kendaraan agar jangan suka ngebut karena banyak kejadian anak kecil tertabrak kendaraan yang ugal-ugalan. Jika sudah membaca tuturan “Ngebut-Benjut” masih saja memaksakan keinginan maka jika terjadi lagi kecelakaan maka yang terjadi akan jadi “benjut” wajah dan badan memar karena massa akan bertindak di luar hukum untuk menghakimi si pelanggar aturan masyarakat. Lalu kenapa peringatan ini diwujudkan dalam bentuk tulisan? Secara Sosiolinguistik fakta kebahasaan ini juga bisa dijelaskan dengan adanya collective mind (tata nilai, norma dan sistem sosial yang dimiliki bersama) masyarakat Jawa yang meskipun anti konflik tetapi lebih suka menyampaikan sesuatu secara tidak langsung atau tidak terus terang. Hal ini karena halusnya perasaan orang Jawa yang cenderung tidak mau mengingatkan dan menyalahkan orang yang dianggap bersalah di depan orang banyak. Tetapi kalau sudah kebangetan yang tetap akan mendapatkan hukuman sosial.

Pak Fay and Barack Obama

ini dia Pak fay...YES WE CAN...

IKUT2an gaya pak BARACK OBAMA...the above picture is designed by TIGA CIDUK...
The Digital Artist from Solo Karanganyar...
Jazakumullah khoiron for his design...

Mari bersyukur setiap saat dan keadaan.

"Mari kita bersyukur" adalah kalimat yang hampir selalu muncul dari tiap penceramah dan khotib jum'ah. sebuah untaian kata yang kelihatannya mudah untuk diucapkan tapi rasanya untuk meng-internalisir dalam hati dan mewujudkannya taksemudah mengatakannya. karena tiap hari ada test case atau ibtila' atau ujian dalam hidup dan Allah SWT ingin melihat bagimana sikap bathin kita dalam menghadapi persoalan-persoalan pada Allah SWT. salah satu resep bersyukur yang diajarkan ulama dan ustadz-ustadz adalah : suudzhon bi nafs dan khusnudzon billah (berprasangka buruk pada diri sendiri dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT).
Semoga Allah jadikan kita Hamba-NYA yang bersyukur fikulli khaal alias di setiap saat dan keadaan.
Allah qobul farmahe...

A good book for English teacher and lecturer

Learning a new language should be fun, interactive and exciting. The use of games in a learning environment not only changes the dynamic of the class but also rejuvenates students and helps the brain to learn more effectively. The brain also consists of muscles. It needs to be worked out, tested and put into competitive situations. A teacher can create a more exciting learning environment by introducing games and activities.
Games allow students to work co-operatively, compete with each other, strategize, think in a different way, compare and share knowledge, learn from others, learn from mistakes, work in a less stressful and more productive environment, and allow people to have fun.

Isi Buku
+ 102 macam permainan dan aktivitas yang menarik, memotivasi, menggugah minat dan keberanian, serta merangsang kreativitas siswa sehingga bisa belajar secara efisien dan bersemangat; dan di sisi lain, membantu para pengajar untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, kompetitif, menarik (tidak membosankan), dan tidak membuat stres
+ latihan soal untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam speaking, writing, listening, dan reading tapi hanya satu yang jadi problem harganya cukup mahal untuk mahasiswa yang kantongnya pas-pasan : Rp. 50.000,00

The 25 Most Common Tips for teachers

1. Start by being firm with pupils
2. Get silence before you start speaking to the class
3. Control the students' entry to the classroom
4. Know & use the students' names
5. Prepare lessons thoroughly and structure them firmly
6. Arrive at the classroom before students
7. Prepare furniture & apparatus before students arrive
8. Know how to use apparatus
9. Be mobile: walk around the class
10. Start the lesson with a "bang" and sustain interest & curiosity
11. Give clear instructions
12. Learn voice control
13. Have additional material for bright and slow students.
14. Look at the class when speaking & learn how to scan
15. Make written work appropriate (e.g. to age, ability, cultural background of students)
16. Develop an effective question technique
17. Develop the art of timing your lesson to fit the available period
18. Vary your teaching techniques
19. Anticipate discipline problems and act quickly
20. Be firm and consistent in giving punishments
21. Avoid confrontations
22. Clarify and insist on YOUR standards
23. Show yourself as a helper or facilitator to the students
24. Don't patronise pupils, treat them as responsible beings.
25. Use humour constructively.

Two Important points for a teacher

There are two thing that I have concluded in the process of may teaching experience. this may be useful for lecturer and teacher wherever you are.. 

1. Learning is an emotional experience.
The heaviest task of a teacher is making a good situation for students that enable them to study in comfortable situation. He or she should try to motivate his or her students to have a good feelings in joining lesson
s and courses. If this point is ignored I'm afraid there will be a failure in the learning achievement of them. 2. The basic character of learning is individual.
In my experience having a class more than 20 students is not a good example of class management. it's very difficult to make all of them comprehend the material since the class is to massive and crowdy. by having the number of students of 20 or fewer than it, the teaching and learning will attain good result since the teacher can give greater and more spesific attention to each of his or her students. For more information please click the other related topics : HomeSchooling

buat yang merasa dirinya konsumen

k
Yang berbahaya dilingkungan kita;

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih
baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2 . PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya
waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.






5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas .
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu
pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang.
Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb.
Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B . Styrofoam
Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

JADILAH SAHABAT BAGI KELUARGA serta ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAK
MUNGKIN KEPADA FAMILY serta SAHABAT ANDA.

.
sumberipun: Ajangkita.com

WHO IS ZATOICHI?

Zatoichi is the famous, fictional, blind masseur and roving gambler who, when innocent lives are threatened, becomes the ruthless swordsman who can cut down a dozen men -- yakuza and samurai alike -- before they know what hit them.


Zatoichi, The Blind Swordsman
He's as famous a film character in Japan as the Indiana Jones character is in the States. He wandered the Japanese countryside in the early 1800s during the waning years of the Tokugawa Shogunate, barely scraping a living by giving massages and gambling. Although saddled with the physical handicap of blindness and the social handicap of living at the bottom of a rigid feudal class structure, Zatoichi manages to gain the upper hand with nearly everyone he meets, including the samurai or warrior class. He achieves this by using his good-natured wit, perceptive understanding of human nature, keen sense of hearing, and the lightning fast draw of his cane sword.

Often humorous and always filled with sword-fighting action, the Zatoichi series of films has succeeded in attracting a worldwide following.

"Any fan of Kurosawa's 'Yojimbo' should snatch these up." --The New York Post.
sumberipun: http://www.momii.com/zatoichi/whois.html#bio

Belajar dari masa kecil Albert Einstein

Para orang tua dan guru yang berbahagia, Siapa yang tidak kenal Albert Einstain...sang jenius fisika penggagas terori relativitas, Mungkin sebagian besar kita semua belum mengetahui seperti apa Einstain kecil, dan seperti apa pada saat ia bersekolah, semoga dengan sedikit mengtahi masa kesilnya kita bisa mendapatkan pelajaran daripadanya.

Einstein seperti juga anak-anak lainnya adalah anak yang pada masa kecilnya biasa-biasa saja bahkan cerderung sebagai anak yang bermasalah dengan sekolah. Einstein adalah anak yang suka membangkang waktu bersekolah dia sering tidak mau mengikuti perintah gurunya malainkan hanya mau mengerjakan apa yang ia sukai yakni yang berhubungan dengan musik, membaca buku-buku sains, dan berlayar.

Einstain kecil tidak mau belajar apa bila ia tidak suka pelajarannya oleh karena itu ia sering bolos pada saat pelajaran bahasa, sastra dan menggambar. Ia membolos untuk melakukan aktivitas yang disukainya tadi. Sehingga pada akhirnya Einstein tidak berhasil lulus SMP, melainkan hanya mendapat keterangan pernah bersekolah SMP dari sekolahnya.

Berbekal surat keterangan tersebut ia nekad berusaha melamar di SMA, sebagian besar sekolah SMA yang didatanginya menolak, namun Einstein dan orang tuanya tidak pernah patah semangat untuk terus mencoba hingga akhirnya ada sekolah SMA yang menerimanya.

Setelah SMA kelakuannya masih sama saja tidak pernah berubah, ia hanya suka pelajaran Matematika dan Fisika saja, jadi Einstain masih sering membolos di pelajaran-pelajaran yang tidak dia sukai, sampai akhirnya ia kembali dinyatakan sebagai anak yang tidak tamat SMA. dan untuk kedua kalinya ia di nyatakan gagal lagi disekolah.

Namun hebatnya orang tua Einstein; tetap mendukung anaknya untuk terus berusaha melanjutkan sekolahnya; bahkan ia ikut membantu dengan berbagai hal agar anaknya bisa terus bersekolah.

Meskipun Einstein tahu ia tidak belum tamat SMA dan tidak punya pernah punya ijazah; ia tetap berani melamar ke perguruan tinggi; Nekad benar ya.... tapi kalau bukan nekad dan keras kepala bukan Einstein namanya.

Tahun 1895 ia melamar di Politeknik Federal, di Zurich Swiss tapi sayang ia gagal di ujian masuk dan menurut sekolah tsb, usianya pun masih terlalu muda. Lalu dia diminta menamatkan SMAnya terlebih dahulu, baru setelah itu ia melamar lagi dan akhirnya di terima sebagai mahasiswa di Politeknik Federal, Swiss.

Tahukah Einstain pada waktu ia ditanya Izajahnya, ia dengan tegas mengatakan bahwa saya tidak pernah punya Izajah tapi kemampuan saya boleh di uji, ya terutama di bidang Matematika dan Fisika. Saat itu kedua pelajaran itu memang sangat di perhitungkan

Kemudian setelah lulus Einstein kembali ke negara asalnya Jerman, dan setelah kembali ke sana ia banyak mengkritik sistem pendidikan di Jerman yang menurutnya banyak menghambat potensi unggul yang dimiliki oleh seorang anak. Ia juga banyak berseberangan dengan Otoritas Akademik di Jerman. Sehingga pada akhirnya dia memilih untuk tidak mau menjadi warga negara Jerman. Peristiwa ini terjadi pada saat Einstain berusia 20tahun.

Setelah itu Enstain mencari negara netral yang memberikan kebebasan warga negaranya untuk berekspresi, akhirnya pilihannya jatuh pada Negara Swiss. Akan tetapi karena pada perang dunia kedua dia merasa terdesak oleh Nazi di Swiss, dia juga mengajukan kewarganegaraan AS. Hingga akhir hayatnya dia memiliki 2 kewarganegaraan yakni Swiss dan AS.

Kalo kita perhatikan ciri-ciri Eistein ini mirip sekali dengan anak-anak yang cenderung dominan otak kanannya. Pertama Dia tahu apa yang dia mau dan dia juga tahu apa yang dia tidak mau. Yang kedua dia hanya mau mengerjakan apa yang dia mau, dan jika dipaksa dia cenderung akan melawan atau menghindar. Dan yang ketiga dia sangat fokus untuk bisa mencapai apa yang dia mau hingga akhirnya ia menjadi Ilmuwan besar dunia di abad 20.

Apa kira-kira Hikmah dari kisah ini.....mungkin beberap diantarnya adalah;

Yang pertama; Penting bagi kita semua orang tua dan guru untuk belajar memahami potensi unggul yang dimiliki oleh masing-masing anak. Yang kedua adalah; Kita tidak bisa lagi memaksaakan anak untuk bisa disemua bidang matapelajaran, dan melupakan kemampuan unggulnya. Dan yang ketiga adalah; Anak yang gagal di ujian bukan berarti dia gagal di kehidupan. karena bisa jadi justru soal-soal ujiannyalah yang keliru untuk menilai potensi unggul anak-anak kita.

Silahkan anda temukan sendiri apa bila masih ada hikmah lain dibalik kisah ini.
sumber: ayahkita.blogspot.com

Pelajaran penting dari buku Quantum Ikhlas

Keikhlasan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari. Tanpa keikhlasan, sebuah pekerjaan tidak akan terasa besar walaupun hasilnya besar. Tanpa keihklasan, semua aktifitas akan terasa menjemukan, membosankan, dan bahkan membuahkan keterpaksaan. Seseorang yang ikhlas akan nampak dari bagaimana dia menjalani kehidupan ini. Hati yang riang, semangat yang berkobar, senyum yang ada, mungkin salah satu indikator menandakan keihklasan seseorang.

Memang susah untuk memupuk keikhlasan. bagaimana, kapan, dimana, keiklhlasan itu bisa terjadi. Berikut ada beberapa cara agar keikhlasan tetap ada dalam diri seseorang:

Pertama yaitu niat yang benar.

niat merupakan awal dari keikhlasan. karena niatlah seseorang bisa mencapai apa yang diinginkanya. Niat menentukan apa yang akan dia raih. Seperti kata pepatah, apa yang kau dapat seperti apa yang kau pikirkan. Dengan merangkai niat yang baik, maka hasil yang didapat akan baik juga. Dengan kata lain niat berbanding lurus dengan hasil

Kedua, doa

Dalam sebuah buku "quantum ikhlas" ada 3 hal yang harus kita lakukan ketika berdoa yaitu:

a. Direction yaitu meminta dengan niat yang jelas.

Ungkapkan saja apa yang kita inginkan karena Allah maha pemurah terhadap hamba hambanya yang senantiasa mengharapkan pertolongan. Bukankah Allah SWT maha tahu, kenapa kita harus sejelas mungkin berdoanya? disitulah terletak kesungguhan kita terhadap apa yang kita doakan. Kita akan dinilai terhadap kesungguhan kita. Bukankah suatu kaum tidak akan berubah kecuali mereka bersungguh sungguh.

b. Obidience yaitu menyakinkan hati bahwa doa kan terkabul

Allah sesuai dengan persangkaan hambanya.Maka dari itulah kita harus menyakinkan diri bahwa doa kita akan terkabul. Persoalannya sekarang adalah bagaimana kita menata kesabaran kita terhadap kapan doa itu dikabulkan NYa

c. Acceptance yaitu menerima perasaan terkabulnya doa

Sama dengan diatas bahwa kita harus senantiasa "berperasaan positif'" terhadap doa kita.

Ketiga adalah syukur

Memang kadang kala kita lupa bersyukur atas nikmat yang telah kita terima. Kita senantiasa selalu memiliki perasaan tidak puas tehadap apa yang kita miliki. Kata kuncinya adalah selama kita hidup didunia ini akan ada orang yang akan selalu lebih (ganteng, cantik, kaya, pintar....) dari kita, namun ingatlah bahwa akan ada orang yang selalu lebih (buruk, jelek, miskin, bodoh ....) dari diri kita.

Maka beryukurlah atas apa yang ada sehingga kita akan mampu merasakan keihlasan dalam hidup ini.