42 tahun pengabdian ibu Darsinem menjadi guru WB

Ini adl cerita yg barangkali mengagumkan,mengharukan skaligus menyedihkan.cerita tentang ibu darsinem yg telah mengabdi sejak th 47(kita blum lahir.,masih di buah2an ato di pucuk pohon ato di dlm sumur) jadi guru wb di tk kelurahan t4 istri saya.istri sya yg sarjana&biasa ngajar anakTK diajak utk mbantu ngajar&dari sinilah cerita2 mengalir.betapa semangat ibu darsinem ini ngajar 42 tahun meski gajine 400ribu bukan tiap bulan tapi diberikan tiap 4 bln sekali.itupun sejak januari blum keluar gajine.dari kelurahan ada uang insentip yg masyaALLAH 50rbu per bulan.kenapa demikian karena ibu ini hanya lulusan SD &ga mau studi lagi shgga diknas ora nggagas beliau.sebuah kisah perjuangan pahlawan tanpa tanda jasa yg tulus ikhlas mengajar karena kecintaan pd anak2.agak mirip dgn cerita ibu mus limah di LP-nya andrea hirata.cuma bedanya bu muslimah sdh jadi guru pns&dapat penghargaan dari SBY Smentara ibu darsinem hanya bisa bersabar ditempa keadaan.smoga ALLAH mudahkan urusan beliau.

To Kill a mockingbird

SINOPSIS BUKU - To Kill a Mockingbird : Novel tentang Kasih Sayang dan Prasangka.

Tema yang diusung dalam novel ini adalah prasangka buruk terhadap pribadi atau kelompok masyarakat tertentu yang sepenuhnya belum tentu kebenarannya (yuk mari!!!). yang menarik adalah cerita dalam novel ini ditulis dari sudut pandang seorang anak perempuan (Scout Finch) berusia 8 tahun.


Novel ini menceritakan kehidupan masa kanak-kanak dua kakak beradik, Jem dan Scout. Ayah mereka, Atticus Finch adalah seorang pengacara, sedangkan ibu mereka telah lama meninggal dunia. Jem dan scout diasuh oleh seorang pembantu kulit hitam bernama Calpurnia.


Kehidupan Scout dan Jem Finch berubah total saat ayah mereka menjadi pembela seorang pemuda kulit hitam yang dituduh memerkosa seorang gadis kulit putih. Saat itu orang kulit hitam merupakan kasta terendah yang ada di masyarakat. Saat Atticus Finch membela seseorang yang dianggap sampah masyarakat, kecaman pun datang dari seluruh penjuru kota. Scout dan Jem pun tak luput dari ejekan teman-temannya yang mengatakan ayah mereka adalah pecinta kulit hitam. Di tengah terpaan masalah yang menimpa keluarganya, Scout belajar bahwa kehidupan tidak melulu hitam dan putih. Bahwa prasangka seringkali membutakan manusia. Dan bahwa keadilan tidak selalu bisa ditegakkan.
***

To Kill a Mockingbird karya Harper Lee memenangi Pulitzer pada 1961 dan terus menjadi novel best-seller hingga kini.

***
sumberipun: loonilicious's blog

UNGKAPAN BAHASA YANG POSITIF

eformasi yang berasal dari kata Bahasa Inggris reform adalah suatu semangat pembaharuan untuk merombak tatanan lama yang menghambat kemajuan menuju masyarakat madani yang lebih tertata dan lebih baik. Jika dikaji setelah bertahun-tahun lamanya berlangsung era ini selain hasil-hasil yang positif terdapat juga ekses negatif dimana media cetak dan elektronik yang sebelumnya banyak mendapat represi dari pihak birokrat sekarang lebih bebas bahkan terkesan “terlalu bebas” dalam menyatakan gagasan dan opininya. Kebebasan tersebut terkadang bebas lepas seperti melewati jalan tol sehingga kurang adanya kontrol terhadap ungkapan bahasa yang terkadang menggunakan kata-kata yang kasar, vulgar dan porno. Ungkapan bahasa yang negatif semacam itu mudah kita temui sekarang ini pada judul-judul novel, film komedi nasional dan produk media apapun yang mengarah hanya pada mengikuti selera pembaca atau penonton. Contoh-contoh yang vulgar ga pengen aku tampilkan disini...disensor abizz pokoknya.. 
 Persoalan penting yang ingin dikemukakan disini adalah perlunya sosialisasi ungkapan bahasa yang positif agar pikiran kita menjadi lebih konstruktif dan positif. Hal ini saya kira yang justru sangat diperlukan di era kondisi sosial ekonomi yang carut-marut di negeri ini, bukan ungkapan-ungkapan bahasa negatif yang memajalkan otak dan mengotori hati nurani. Kajian tentang ungkapan bahasa dan korelasinya dengan pikiran manusia merupakan obyek kajian Psikolinguistik. Aitchinson mendefinisikan Psikolinguistik sebagai “Ilmu yang mempelajari proses mental yang dilalui oleh manusia dalam mereka berbahasa” (1998:1).