Kelebihan & Kekurangan Homeschooling


Dipandang dari sisi positif dan negatifnya, Homeschooling memiliki beberapa pertimbangan penting. Dilihat dari sisi positifnya yang pertama homeschooling mengakomodasi potensi kecerdasan anak secara maksimal karena setiap anak memiliki keberagaman dan kekhasan minat, bakat, dan ketrampilan yang berbeda-beda. Potensi ini akan bisa dikembangkan secara maksimal bila keluarga memfasilitasi suasana belajar yang mendukung di rumahnya sehingga anak didik benar-benar merasa at home dalam proses pembelajarannya. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar pendidikan yang bersifat informal dan sangat dipengaruhi faktor emosional. Dengan metode homeschooling ini anak didik tidak lagi dibatas oleh empat tembok kelas yang sesak dan mereka bisa memilih tema pembelajaran yang diinginkan mereka.

Yang kedua, metode ini mampu menghindari pengaruh lingkungan negati yang mungkin akan di hadapi oleh anak di sekolah umum. Pergaulan bebas, tawuran, rokok dan obat-obat terlarang menjadi momok yang terus menghantui para orangtua, sementara mereka tak dapat mengawasi putra-putrinya sepanjang waktu.

Dilihat dari sisi negatifnya, yang pertama, dikhawatirkan siswa yang mengikuti metode pendidikan ini akan teralienasi dari lingkungan sosialnya sehingga potensi kecerdasan sosialnya tidak muncul. Kekhawatiran ini disanggah oleh Dhanang Sasongko Sekjen Asah Pena (Asosiasi Sekolah-Rumah dan Pendidikan Alternatif) yang mengatakan bahwa adanya sekolah-rumah bukan berarti steril dari masyakat. Untuk mengatasi problem ini sering diadakan kegitan di luar seperti ke pasar dan panti-panti. Metode Sekolah-Rumah bukan berarti belajarnya di rumah terus tetapi bisa juga di luar rumah yang penting dalam pembelajan anak didik merasa at home atau krasan dan senang dengan tema pembelajaran yang diikutinya. Sehingga pembelajaran bisa berjalan alami dan mandiri.

Yang kedua, Persoalan legalitas. Segudang pertanyaan muncul tentang bagaimana sikap dan pengakuan pemerintah tentang sekolah-rumah ini? Secara prinsip tidak ada masalah. Karena, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 27 ayat (1) dikatakan: ”Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.” Lalu pada ayat (2) dikatakan bahwa: ”Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dlam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah perserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.” Jadi secara hukum kegitan persekolahan di rumah di lindungi oleh undang-undang.

Direktur Pendidikan Kesetaraan Depdiknas Ella Yulaelawati Rumindasari menegaskan, UU SisDikNas mengakui sekolah-rumah sebagai bagian dari akses pendidikan. Depdiknas mendefinisikan sekolah-rumah sebagai proses layanan pendidikan yang secara sadar,teratur, dan terarah dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau tempat lain dimana proses belajar dapat berlangsung kondusif. Meskipun model persekolahan di rumah ini dijalankan secara informal orang tua yang menyelenggarakan homeschooling ini diwajibkan melaporkan kepada dinas pendidikan kabupaten atau kota setempat. Anak didik yang mengikuti homeschooling ini juga dapat mengikuti ujian kesetaraan paket A (setara dengan SD), paket B(setara dengan SMP) dan paket C (setara dengan SMU).

Maraknya model pendidikan alternatif diantaranya homeschooling ini perlu ditimbang sebagai partisipasi masyarakat dalam perluasan akses pendidikan dan perbaikan metode pembelajaran formal-konvensional yang cenderung bersifat kaku dan membosankan. Rasanya tidak perlu dipertentangkan mana yang lebih baik pendidikan formal atau informal.

Sementara ini ini sayangnya pemerintah hanya mendukung sebatas legalitas formal melalui UU SisDikNas yang menggolongkannya sebagai bagian dari pendidikan informal (keluarga). Perlu adanya dukungan yang lebih luas dan mendalam agar tujuan pendidikan yang mulia dan ideal yaitu membentuk anak-anak didik menjadi insan yang bertaqwa, mempunyai akhlak yang mulia segera bisa diwujudkan di negeri kita yang tercinta ini.

Do you have a best friend?

kucinglucu
Nice Friendship Quote : "A true friend is someone who thinks that you are a good egg even though he knows that you are slightly cracked." -- Bernard Meltzer.

A friend is one who knows us, but loves us anyway. -- Fr. Jerome Cummings

Remember, the greatest gift is not found in a store nor under a tree, but in the hearts of true friends. -- Cindy Lew

Who finds a faithful friend, finds a treasure. -- Jewish Saying

"Your friend is the man who knows all about you, and still likes you."
-- Elbert Hubbard

"Who finds a faithful friend, finds a treasure."
-- Jewish saying

What is a friend? A single soul dwelling in two bodies. -- Aristotle

Don't walk in front of me, I may not follow.
Don't walk behind me, I may not lead.
Just walk beside me and be my friend.-- Albert Camus

"The only way to have a friend is to be one."
-- Ralph Waldo Emerson

The best way to destroy an enemy is to make him a friend.-- Abraham Lincoln


Hold a true friend with both your hands. -- Nigerian Proverb

"A faithful friend is the medicine of life."
-- Apocrypha

Some people come into our lives and quickly go. Some stay for awhile and leave footprints on our hearts. And we are never, ever the same.-- Anonymous



Friends are like melons; shall I tell you why? To find one good you must one hundred try. -- Claude Mermet

"Friendship multiplies the good of life and divides the evil."
-- Baltasar Gracian (1647)

"Friendship needs no words..."
-- Dag Hammarskjold.

"Friends are the sunshine of life."
-- John Hay (1871)

"The best mirror is an old friend."
--George Herbert

Who is leonard Bloomfield?

Leonard Bloomfield (April 1, 1887 – April 18, 1949) was an American linguist who led the development of structural linguistics in the United States during the 1930s and the 1940s. His influential textbook Language presented a comprehensive description of American structural linguistics.[1] He made significant contributions to Indo-European historical linguistics, the description of Austronesian languages, and description of languages of the Algonquian family.

Bloomfield's approach to linguistics was characterized by its emphasis on the scientific basis of linguistics, adherence to behaviorism especially in his later work, and emphasis on formal procedures for the analysis of language data. The influence of Bloomfieldian structural linguistics declined in the late 1950s and 1960s as the theory of Generative Grammar developed by Noam Chomsky came to predominate.
Indo-European linguistics

Bloomfield's earliest work was in historical Germanic studies, beginning with his dissertation, and continuing with a number of papers on Indo-European and Germanic phonology and morphology.[20][21] His post-doctoral studies in Germany further strengthened his expertise in the Neogrammarian tradition, which still dominated Indo-European historical studies.[22] Bloomfield throughout his career, but particularly during his early career, emphasized the Neogrammarian principle of regular sound change as a foundational concept in historical linguistics.[23][24]

Although Bloomfield's original work in Indo-European beyond his dissertation was limited to an article on palatal consonants in Sanskrit,[25] and one article on the Sanskrit grammatical tradition associated with Pāṇini,[26] in addition to a number of book reviews, he made extensive use of Indo-European materials to explain historical and comparative principles in both of his textbooks, An introduction to language (1914), and his seminal Language (1933).[27] In his textbooks he selected Indo-European examples that supported the key Neogrammarian hypothesis of the regularity of sound change, and emphasized a sequence of steps essential to success in comparative work: (a) appropriate data in the form of texts which must be studied intensively and analysed; (b) application of the comparative method; (c) reconstruction of proto-forms.[28] He further emphasized the importance of dialect studies where appropriate, and noted the significance of sociological factors such as prestige, and the impact of meaning.[29] In addition to regular change, Bloomfield also allowed for borrowing and analogy as forms of linguistic change.[30]

It is argued that Bloomfield's Indo-European work had two broad implications:(a) "He stated clearly the theoretical bases for Indo-European linguistics..."; (b) "...he established the study of Indo-European languages firmly within general linguistics...."
more articles: http://en.wikipedia.org/wiki/Leonard_Bloomfield