Kata "bangsat" dalam bahasa Indonesia memiliki dua makna utama yang berkaitan dengan asal-usulnya. Pertama, "bangsat" merujuk pada sejenis serangga parasit, yaitu kutu busuk (Cimex lectularius), yang dikenal karena kebiasaannya menghisap darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu ini sering ditemukan di tempat tidur, sofa, dan area tersembunyi lainnya, dan dapat meninggalkan bekas gigit yang gatal dan menyakitkan12.
Kedua, dalam konteks sosial dan bahasa sehari-hari, "bangsat" juga digunakan sebagai kata umpatan atau makian untuk menggambarkan orang yang berperilaku jahat atau merugikan orang lain. Penggunaan kata ini sebagai umpatan mungkin berasal dari rasa frustrasi atau kesal yang dialami seseorang ketika digigit oleh kutu busuk, sehingga kata tersebut menjadi sinonim untuk menyebut orang-orang yang dianggap tidak beretika45.