A.R.G.I: APPRAISAL, REGISTER, GENRE & IDEOLOGY



 




Appraisal, register, genre, and ideology are key concepts in Systemic Functional Linguistics (SFL). 
Appraisal refers to the theorization of evaluative meaning in SFL, which involves analyzing language to identify attitudes, emotions, and judgment. 
Register relates to the use of language in different situational contexts, including field, tenor, and mode. 
Genre refers to the staged activities with specific goals in which language is used, 
while ideology involves the analysis of the beliefs and values embedded in language use. SFL provides a framework for analyzing these linguistic features and their interrelations
1
2
3
4
5
.

Systemic Functional Linguistics (SFL) is a theory of language that explores the relationship between language structure and its social functions. Within the SFL framework, concepts such as appraisal, register, genre, and ideology play crucial roles in understanding how language operates in different contexts. Here's a brief explanation of each:

1. **Appraisal:**
   - **Definition:** Appraisal refers to the way language is used to express opinions, attitudes, and emotions. It involves the evaluation of things, events, or people through linguistic choices.
   - **Key Components:**
     - *Affect:* The expression of emotions or feelings.
     - *Judgment:* The assessment of something as good or bad.
     - *Appreciation:* The expression of values or aesthetic judgments.

2. **Register:**
   - **Definition:** Register refers to the variety of language that is appropriate in a particular social context. It involves the selection of linguistic features (such as vocabulary, grammar, and tone) based on the field (subject matter), tenor (participants), and mode (channel of communication).
   - **Key Components:**
     - *Field:* The subject matter or topic.
     - *Tenor:* The participants and their roles.
     - *Mode:* The channel of communication (spoken, written, etc.).

3. **Genre:**
   - **Definition:** Genre refers to a specific type or class of texts that share similar communicative purposes and patterns. It involves recognizing and producing different text types based on their structure, language features, and functions.
   - **Key Components:**
     - *Field:* Similar to register, genre is associated with a particular subject matter or activity.
     - *Tenor:* Reflects the social roles and relationships of the participants.
     - *Mode:* Specifies the channel of communication and the degree of formality.

4. **Ideology:**
   - **Definition:** Ideology in SFL refers to the beliefs, values, and perspectives embedded in language use. It explores how language reflects and perpetuates societal ideologies, power structures, and cultural norms.
   - **Key Components:**
     - *Power relations:* Examines how language can be used to reinforce or challenge power dynamics.
     - *Social values:* Considers the expression of societal norms and beliefs through language.
     - *Cultural perspectives:* Explores how language reflects and shapes cultural ideologies.

In summary, these concepts within the SFL framework help linguists and researchers analyze and understand how language is not just a neutral tool for communication but is deeply embedded in social contexts, reflecting and shaping attitudes, values, and societal structures.


Photo Gallery of Umroh Trip 2023

visiting Quba mosque

Zam-Zam water the cure of all illness 

Visiting Baqi cemetery, the cemetery of great Shahabah
Attending Jumah prayer in "plataran" of Ka'bah
Visiting Uhud mountain
Departing from Jeddah to Kuala Lumpur 
10 Riyal Ice Cream near Masjidil harom
rawdah site in Masjid Nabawi, Madinah city.
Free zam zam in Jeddah airport for umroh and hajj jamaat.
after juma prayer in masjidil harom
roof top of masjid harom
landscape of makkah city
zam zam tower near masjidil harom
Hotel al ayam, Makkah, one kilometer from Masjidil Haram
























 

Program Taspen untuk ASN/PNS BUKAN HANYA soal pensiun saja: Masih banyak manfaat lain yang dapat diperoleh

 https://tos.taspen.co.id/

 Program Taspen untuk ASN/PNS BUKAN HANYA soal pensiun saja: Masih banyak manfaat lain yang dapat diperoleh

 Hak atau manfaat lain yang diperoleh peserta Program Taspen saat masih aktif (belum memasuki masa pensiun) meliputi Asuransi Kematian Diri Sendiri, Asuransi Kematian Anak, Asuransi Kematian Suami/Istri, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).


 Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jateng DIY, Padmoyo Tri Wikanto, secara khusus meminta agar program Taspen disosialisasikan secara masif terutama di lingkungan satkernya. Terlebih masih banyak pegawai yang menganggap Program Taspen hanya soal pensiun saja. Padahal, masih banyak manfaat lain yang dapat diperoleh. “Pentingnya mengantisipasi masa depan harus dipikirkan mulai saat ini. Melalui sosialisasi Program Taspen ini diharapkan transparansi hak dan kewajiban fasilitas Taspen dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin,” Ujar Tri dalam sambutannya.

Sementara itu Kepala KCU Semarang PT Taspen, Sri Handaryanto, menjelaskan bahwa manfaat Taspen tidak hanya untuk pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Hak atau manfaat lain yang diperoleh peserta Program Taspen saat masih aktif (belum memasuki masa pensiun) meliputi Asuransi Kematian Diri Sendiri, Asuransi Kematian Anak, Asuransi Kematian Suami/Istri, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Adapun manfaat ketika memasuki masa pensiun meliputi, Uang Pensiun per bulan hingga umur 100 tahun, THT, Uang Duka Wafat, Asuransi Kematian Diri dan Keluarga, Uang Pensiun bagi keluarga yang ditinggalkan, dsb. Namun Sri Handaryanto juga menjelaskan kewajiban dari ASN. “Bagi ASN/PNS, iuran Program Taspen diambil 10% dari gaji pokok tiap bulannya, dengan proporsi 2% BPJS Kesehatan, 3,25% THT dan 4,75% Uang Pensiun, meskipun terhitung kecil, namun besar manfaatnya untuk masa pensiun nanti”, jelasnya.

Dengan tersosialisasikannya program Taspen, diharapkan seluruh pegawai di lingkungan wilayah Bea Cukai Jateng DIY semakin mengerti hak dan kewajibannya. Informasi lebih detil tentang program Taspen juga dapat dilihat melalui website resmi PT Taspen.

 https://tos.taspen.co.id/login

Types of interjection



Interjections are words or phrases used to express strong emotions, sudden exclamations, or brief remarks. They are often used independently and don't have a grammatical connection with the rest of the sentence. Here are some common types of interjections:


Joy or Approval:


Yay!

Hooray!

Bravo!

Wow!

Surprise or Shock:


Oh!

Ah!

Aha!

Whoa!

Pain or Displeasure:


Ouch!

Ugh!

Oh no!

Yikes!

Greeting or Farewell:


Hello!

Hi!

Hey!

Goodbye!

Attention or Agreement:


Psst!

Shh!

Yeah!

Okay!

Pleasure or Affirmation:


Aww!

Mmm!

Yes!

Alright!

Hesitation or Uncertainty:


Um!

Uh!

Well...

Er...

Disgust or Disapproval:


Ugh!

Bleh!

Ew!

Yuck!

Pleasant Surprise:


Oh my!

Well, well!

Look!

Lo and behold!

Exclamation of Agreement or Understanding:


Aha!

Aww!

Oh, I see!

Got it!

These examples demonstrate the various emotions and situations that interjections can convey. Keep in mind that interjections are versatile and can sometimes be a bit challenging to categorize neatly, as their usage often depends on the context and the speaker's intent.








TAFSIR ALTERNATIF, JIN itu buka wujud selain manusia tapi sifat manusia



QS 6. Al an'am 130:

 


Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri, mereka menyampaikan ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini? Mereka menjawab, “(Ya), kami menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Tetapi mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

Perhatikan bagian awal ayat ini “Wahai golongan jin dan manusia! Bukankah sudah datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri”

Pertanyaan mendasar; Apakah ada Dallil yang menyebutkan Rasul dari jenis atau golongan Jin?

Sedangkan dallilnya : 

1. Allah itu Maliki nnas. Allah itu Tuhannya manusia.

2. Al Qur'an hudalinnas

3. Semua rosul  yang diutus ke bumi adalah manusia diutus untuk manusia.

4. QS Saba ayat 28: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

 


QS Saba ayat 28 menyebutkan Rasulullah SAW diutus kepada seluruh manusia. Kenapa bukan Manusia dan Jin?

Kemudian di QS 72  Al jin ayat 1-4: tentang Sekumpulan jin mendengar pembacaan Al-Qur'an yg menakjubkan. Siapakah Jin yang disebutkan dalam ayat ini?

 


1. Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an),

2. (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,

3. dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”

4. Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,

Siapakah Jin yang disebutkan dalam ayat ini?

Sekumpulan jin di surat jin adalah sekumpulan pendeta Nasrani yg awalnya berpegang dengan trinitas. Mereka Mengira Allah punya anak dan diperanakkan. Dalam ayat ke-3 ternyata mereka baru tahu bahwa “dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”. 

Pertanyaan  yang punya istri dan anak itu manusia dan jin atau manusia saja? Jika jin beranak pinak  seperti manusia mana dallilnya?

Kembali ke keterangan di atas.

Karena: 

1. Allah itu Maliki nnas. Allah itu Tuhannya manusia.

2. Al Qur'an hudalinnas

3. Semua rosul  yang diutus ke bumi adalah manusia diutus untuk manusia.

4. QS Saba ayat 28: QS Saba ayat 28 menyebutkan Rasulullah SAW diutus kepada seluruh manusia

Maka dapat disimpulkan bahwa Jin itu adalah manusia. Manusia itu punya setidaknya 2 sifat. 1) sifat insan/insu dan sifat jin.

Manusia sebagai Insan itu suka lupa, berbuat salah. Insan itu orang umum mudah ditemui sedangkan Jin itu introvert, tersembunyi, gelap. 

Di QS. 6, Surat Al an’am ayat 76 diceritakan tentang JIN IFRIT. Siapakah JIN IFRIT. Jin ifrit itu manusia pejabat di kerajaan Nabi Sulaiman AS

QS Anaml 38-39 disebutkan:

 


Ayat 38: Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".

Ayat 39: 

Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya".

Cerita tentang JIN IFRIT. Apakah JIN IFRIT itu makhluq besar, perkasa, berbulu, bertanduk, bermata merah dan invisible/tidak kasat mata? JIN IFRIT itu manusia. Dia adalah  MALA’U atau Pembesar, orang khusus di sisi Nabi Sulaiman A.S. Mala'u itu Panglima, Jenderal, pembesar, pejabat itu semuanya termasuk golongan JIN yang invisible, Untouchable. Jin = pejabat = sulit ditemui, manusia di belakang layar.

QS. Al An’am 76

 


Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”

Dalam ayat ini FALAMMA JANNA ALAIHI LLAIL. Kata JANNA atau JINN itu artinya gelap dan dallil ini menguatkan pendapat bahwa JINN bukan bentuk atau wujud selain manusia tapi sifat manusia yg introvert,  tersembunyi, gelap, sulit dijangkau. Jika dikaitkan dengan QS Anaml 38-39 Jin adalah manusia yg gelap, pejabat yg tak tersentuh atau diketahui masyarakat umum tapi mengendalikan sistem

 QS Arrohman ayat 15:

 


dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.

Dalam ayat ini disebutkan JINN  jin diciptakan punya sifat mendekati api. Api itu KEMRONGGO atau menyala-nyala. Jika mengikut tafsir bahwa JIN adalah manusia pejabat bisa dikatakan bahwa Sifat pejabat jika dikritik tidak mau dan malah jadi marah karena dikritik.

CATATAN PENTING:

Satu Pendapat yg salah : iblis itu dulunya Malaikat. BANTAHAN: Iblis itu  ya iblis vs Malaikat ya malaikat. IBLIS atau syaithon itu dibuat dari api/NAAR sedangkan Malaikat dicipta dari Nuur atau Cahaya.