Pragmatik: dari Morris sampai van Dijk dan Perkembangannya di Indonesia


Pragmatik: dari Morris sampai van Dijk dan Perkembangannya di Indonesia
oleh Dheka Dwi Agusti N.

Judul Jurnal : Pragmatik: dari Morris sampai van Dijk dan Perkembangannya di Indonesia
Penulis : Aceng Ruhendi Saifullah

tahun terbitan :2002

Penerbit : Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS- UPI

Abstrak


Jurnal Pragmatik: dari Morris sampai van Dijk dan Perkembangannya di Indonesia(2002) karya Aceng Ruhendi Saifullah dimaksudkan sebagai pengantar dalam mengenal dan memahami pragmatik. Pragmatik dapat didefinisikan sebagai cabang ilmu linguistik mengenai tujuan ujaran dalam situasi tertentu.

Bahasa merupakan suatu sistem yang sistematis dan sistemis. Dalam bahasa terdapat subsistem –fonologi, gramatika, dan leksikon- dunia bunyi dan dunia makna yang bertemu dan membentuk struktur. Di antara keduanya itu terdapatlah konteks yang mempengaruhi keserasian sistem suatu bahasa. Konteks yaitu unsur di luar bahasa yang kemudian dikaji dalam pragmatik ini.

KAJIAN SOSIOPRAGMATIK TINDAK TUTUR ADEGAN LIMBUKAN DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG PURWA DI SURAKARTA

KAJIAN SOSIOPRAGMATIK TINDAK TUTUR ADEGAN LIMBUKAN DALAM SENI PERTUNJUKAN WAYANG PURWA DI SURAKARTA (STUDI KASUS TERHADAP KI ANOM SUROTO, KI PURBO ASMORO, DAN KI WARSENO SLENK)
Oleh :
Suratno
·         Masalah utama dalam penelitian ini adalah penggunaan tindak tutur, khususnya tindak tutur adegan limbukan, dalam kajian sosiopragmatik. Dalam peristiwa tuturan adegan limbukan, tindak tutur dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang berbeda. Penggunaan tindak tutur ini dalam kajian sosiopragmatik, pelaksanaannya direalisasikan secara bervariasi berdasarkan konteks sosial, budaya, dan konteks situasi tutur yang mengiring pertuturan.
·         Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku interaksi verbal dialog dua punakawan wanita dalam adegan pertunjukan wayang di Surakarta. Penelitian ini difokuskan pada (1) mengidentifikasi jenis-jenis tindak tutur, menentukan tindak tutur yang dominan, menemukan strategi bertutur, serta mengidentifikasi penanda lingual sub-subtindak tutur pada adegan limbukan dalam seni pertunjukan wayang purwa (TTALDSPWP) Ki Anom Suroto, Ki Purbo Asmoro, dan Ki Warseno Slenk; (2) menemukan strategi bertutur; (3) mengungkap dan menentukan implikatur-implikatur dan daya pragmatik tuturan; (4) menemukan dan memerikan implementasi tindak tutur kaitannya dengan prinsip kerjasama (PKS), prinsip sopan-santun (PS), prinsip relevansi (PR), prinsip humor (PH), dan prinsip kerukunan (PK).