Dear All Netters.
Skripsi sering disebut Alit Susanto, penulis Jogja dengan sebutan SKRIPSHIT.mungkin karena dia saking jengkelnya ngga lulus2 kuliah waktu itu. Kalo saya pribadi Crispy eh Skripsi yang berasal dari Bahasa Belanda EEN SCRIPTIE (in English we call it "Graduating paper") bisa ditafsirkan sebagai SKRIPSI=A SCRIPT (THAT YOU SHOULD ALWAYS) SEE. jadi asal fokus dan banyak doa insyaAllah cepat kelaar.
Ok, kali ini saya bikinkan satu posting berisi sharing pengalaman pribadi saya saat masih S1 dulu yang saya rasa diperlukan sebagian mahasiswa- khususon ila -lazy student alias yang malas mengerjakan Skripsi. Terkait dengan hal ini setidaknya ada 2 hal yang perlu diperhatikan yang semoga bisa menyemangatkan:
1. Jadiken SKRIPSI sarana berbagi kebaikan untuk ummat manusia. Jika anda orang beragama jadikan skripsi kamu sebagai sarana atau kendaraan untuk kesuksesanmu di masa mendatang. Disadari atau tidak masyarakat kita masih memperhitungkan sarjana sebagai orang pandai yang diharapkan bisa berbuat banyak untuk kebaikan dan kemajuan masyarakat. Entah material atau immaterial.
Jika anda seorang Muslim kamu bisa menjadikan skripsimu sebagai ibarat kuda fi sabilillah yang akan menjadikanmu berguna untuk kemaslahatan ummat. Pernah ada seorang Sahabat Nabi Muhammad SAW yang sibuk mengurus kuda yang disiapkan untuk perjuangan agama. Maka Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa susah payah seorang Sahabat dalam mengurus kuda fi sabilillah setiap keringat, kotoran kuda dan tiap kesusahan dalam persiapan itu akan ditimbang sebagai pahala kelak di akherat. Jadi mengurus kuda fisabililllah itu bukan persoalan remeh-temeh.
Demikian juga skripsi. Skripsi adalah kuda fisabilillah-mu maka setiap kesusahan dalam mempersiapkan dan membuatnya: lembur malam, ditolak atau dicorat-coret dosen dst semua akan menjadi pahala jika dijalani secara FOKUS, ISTIQOMAH dan SABAR. Apalagi skripsi sekarang tidak se-seram zaman dulu.
2. Ridlo Orang tua. Walo bagaimana pun. Ridlho orangtua itu penting dan menyelesaikan studi itu sebenarnya bukan urusan pribadi si mahasiswa tapi juga urusan keluarga. Coba bayangkan percakapan di bawah ini. Percakapan antara tetangga dengan orang tua kita:
Tetangga: Bu Istianah, Nak Faizal kelihatannya rajin dan pandai kuliahnya ya?
Ibunya Faizal: Oh, jelas. Memang dia anak yang berbakat.
Tetangga: iya saya juga berfikir begitu tapi maaf sudah berapa tahun ya kuliahnya? Koq belum selesai-selesai?
Ibunya Faizal: waadooooh.gimana ya? Dia rajin, pandai dan berbakat tapi ya cuman skripsi aja sih yang belum selesai…
Nah, percakapan di atas jika dilanjutkan akan sulit dan akan membuat sedih ibunya sang mahasiswa.kenapa? karena biarpun rajin, pandai dan berbakat tapi skripsi tidak diselesaikan yang kadang-kadang di-DO karena sudah 7 tahun/14 semester kuliah jadinya bikin sedih orang tua.
Untuk itu buat para mahasiswa yang sedang malas tolong dipertimbangkan 2 hal di atas dan tetap semangat. Letakkan target selesai skripsi 5 centimeters di depan dahi mu biar Allah SWT mudahkan dan lancarkan skripsimu. Amiiin.