EVALUASI
BAHASA PADA TEKS BERITA TENTANG KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA DENGAN PENDEKATAN
LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL
ABSTRAK
Chalimah.
T111608001. ‘Evaluasi Bahasa pada Teks Berita tentang Konflik Israel dan Palestina
dengan Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional’. Program S3 Linguistik
Deskriptif.
Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing: Prof. Drs. Riyadi
Santosa, M.Ed., Ph.D. (Promotor); Prof. Dr. Djatmika, MA. (Ko-Pomotor); Prof. Dr.
Tri Wiratno, M.A. (Ko-Promotor).
Disertasi ini
mengkaji bentuk dan makna appraisal pada teks berita terkait konflik Israel dan
Palestina untuk mengisi celah penelitian yang belum dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengungkapkan jenis genre dan register pada teks
berita terkait dengan wacana kritis, (2) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
bentuk dan makna appraisal yang digunakan dilihat dari evaluasi attitude dengan
graduation, dan (3) untuk menjelaskan sumber penilaian objektifitas bahasa atau
engagement.
Data
penelitian ini diperoleh dari berita online, yaitu: (1) CNN, (2) New York
Times, (3) Huffington Post, (4) The Guardian, (5) Fox News, (6) BBC, (7) Times
of India, (8) USA Today, dan (9) Bloomberg dengan menggunakan purposive
sampling. Masing-masing jenis berita online tersebut diambil dua teks berita
untuk pengecekan validitas data. Hal tersebut berguna untuk memperoleh kepercayaan
datanya (trustworthiness) berupa bentuk dan makna appraisal dari teks berita
yang dikemukakan oleh penulis online news tersebut. Penelitian ini menggunakan
analisis tekstual. Data analisis dilakukan dengan cara menganalisis wacana kritis
dengan menggunakan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) untuk mengkaji
perubahan sosial yang dirunut dari teori linguistik dan metodologi LSF. Selain
itu penelitian ini juga menggunakan model analisis etnografi melalui analisis
domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Penelitian ini menggunakan
observasi dan analisis dokumen.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa teks berita dengan ideologi dinamis menentang
Israel pada macro genre recount dengan micro genre discussion (protagonist
kiri) cenderung menggunakan appreciation: negative valuation untuk menentang
Israel dengan menggunakan attitudinal lexis dan heterogloss: projection. Teks
berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel (protagonist kanan) cenderung
menggunakan appreciation: negative valuation untuk mendukung Israel dengan
menggunakan attitudinal lexis dan heterogloss: projection.
Teks berita
dengan ideologi dinamis menentang Israel (antagonis kiri) di dalam macro genre
recount dengan micro genre exposition cenderung menggunakan appreciation: negative
valuation untuk menentang Israel dan Inggris melalui attitudinal lexis,
heterogloss dan monogloss. Teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel
(antagonis kanan) cenderung menggunakan unhappiness: antipathy untuk menentang
Abbas (Palestina) dengan menggunakan attitudinal lexis dan heterogloss:
projection.
Teks berita
dengan ideologi dinamis menentang Israel (antagonis kiri) yang menggunakan
macro genre recount cenderung menggunakan judgment: negative social sanction
untuk menentang tindakan militer Israel melalui attitudinal lexis dan
heterogloss: projection kecuali pada Times of India 1. Teks berita dengan
ideologi dinamis mendukung Israel (antagonis kanan) di dalam macro genre
recount cenderung menggunakan appreciation: negative valuation dan unhappiness:
misery untuk menentang Palestina yang ditunjukkan melalui attitudinal lexis dan
heterogloss.
Penggunaan
data force pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel di dalam
affect cenderung menggunakan attitudinal lexis untuk menentang tindakan militer
Israel sedangkan data focus cenderung menggunakan median modality. Teks berita
dengan ideologi dinamis mendukung Israel cenderung menggunakan force of affect
dalam bentuk attitudinal lexis untuk menentang Palestina sedangkan focus of
affect cenderung menggunakan median modality dan sharpen: comparison untuk
menentang sikap warga Palestina, Abbas dan Hamas yang menolak Yerusalem sebagai
ibu kota Israel.
Bentuk
judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang dan mendukung Israel
cenderung menggunakan social sanction: propriety dan bentuk force yang
cenderung digunakan adalah attitudinal lexis. Penggunaan focus of judgment pada
teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel cenderung menggunakan
sharpen: superlative dan comparative untuk menentang militer Israel. Data force
of judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel cenderung
menggunakan attitudinal lexis sedangkan data focus of judgment cenderung
ditulis dalam bentuk soften: low modality (may), median modality (should),
sharpen: prepositional phrase, dan comment adjunct.
Bentuk
appreciation pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel cenderung
menggunakan negative valuation dan bentuk force of appreciation adalah attitudinal
lexis sedangkan bentuk focus of appreciation cenderung ditemukan dalam bentuk median
modality. Bentuk force yang cenderung ditemukan pada teks berita dengan ideologi
dinamis mendukung Israel adalah attitudinal lexis sedangkan data focus nya
adalah sharpen:
comment
adjunct yang digunakan untuk menentang Hamas. Teks berita dengan ideologi dinamis
menentang Israel dan teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel cenderung
menggunakan heterogloss yang menunjukkan nilai objektif yang tinggi untuk membuat
pembaca semakin mempercayai validitas informasi yang diberikan.
Keywords:
evaluasi bahasa, appraisal, teks berita, konflik Israel dan Palestina, analisis
wacana kritis, linguistik sistemik fungsional
SIMPULAN
Di dalam
simpulan ini akan menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan pada bab 1
yaitu tentang: (1) bagaimana jenis genre pada teks berita dan bentuk
registernya terkait dengan wacana kritis, (2) bentuk dan makna attitude and
graduation, dan (3) bentuk sumber penilaian bahasa (engagement) untuk melihat
objektifitas teks berita.
Genre dan
Register
Teks berita
dengan ideologi dinamis menentang Israel yang termasuk pada macro genre recount
dengan micro genre discussion ditunjukkan oleh BBC 1, BBC 2, dan USA Today 2
sedangkan ideologi dinamis mendukung Israel yang memiliki macro genre recount dengan
micro genre discussion ditunjukkan oleh Bloomberg 1, Fox News 1, New YorkTimes
1, New York Times 2, dan the Guardian 1. Teks berita dengan ideologi dinamis menentang
Israel atau protagonist kiri cenderung menggunakan evaluasi dalam bentuk appreciation:
negative valuation pada tahapan issue untuk menentang tindakan kekerasan militer
Israel, bentuk appreciation: negative valuation pada tahapan arguments against
untuk menentang Israel’s settlement. Bentuk security: trust and confidence pada
tahapan arguments for untuk menentang dukungan U.S. untuk Israel, negative
composition: imbalance untuk menentang serangan Israel pada Hamas, dan
dissatisfaction: displeasure digunakan untuk menentang sikap U.S. terhadap ICC
dan PLO. Bentuk appreciation: negative valuation pada tahapan recommendation
digunakan untuk menentang perselisihan Israel dengan Hamas dan U.S. dengan ICC.
Dari seluruh tahapan ideologi dinamis menentang Israel cenderung ditunjukkan
secara implisit dan objektif dengan menggunakan attitudinal lexis dan
heterogloss: projection.
Selanjutnya,
teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel atau protagonist kanan
menunjukkan bahwa pada tahapan issue cenderung menggunakan bentuk inclination: desire
untuk menentang ajakan kebencian Abbas pada the quartet dan menentang
pemerintah Palestina yang melakukan tindakan sinis dengan melibatkan ICC
sedangkan bentuk appreciation: negative valuation untuk menentang cerita yang
diberikan oleh Palestina yang diasumsikan tidak sesuai dengan fakta dan untuk
menentang Pemerintah Palestina terhadap tuntutannya pada ICC untuk melakukan
investigasi pada pasukan Israel terhadap warga Palestina terhitung sejak 2014
yang dianggap tidak valid oleh Israel. Pada tahapan arguments against
menggunakan bentuk appreciation: negative valuation untuk menentang konflik internal
Abbas dan Hamas, cerita yang diberikan oleh Palestina yang diasumsikan sebagai Hamas
propaganda, dan ICC yang diasumsikan tidak memiliki yurisdiksi atas Israel.
Pada tahapan arguments for cenderung menggunakan security: confidence untuk
menentang ketidakkonsistenan Abbas dan kelemahan yuridis ICC sedangkan
appreciation: negative valuation untuk menentang warga Palestina terkait
tuduhan menerobos perbatasan. Pada tahapan recommendation cenderung menggunakan
unhappiness: antipathy untuk menentang pernyataan Abbas tentang antisemitism dan
menentang konflik antara Fatah, Hamas dan Israel. Dari seluruh tahapan ideologi
dinamis menentang Israel cenderung ditunjukkan secara implisit dan objektif
dengan menggunakan attitudinal lexis dan heterogloss: projection.
Berikutnya,
teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel yang termasuk pada macro
genre recount dengan micro genre exposition ditunjukkan oleh Fox News 2 dan Times
of India 2. Fox News 2 termasuk antagonis kanan (mendukung Israel) sedangkan Times
of India 2 termasuk antagonis kiri (menentang Israel) dilihat dari pilihan
leksis dalam bentuk appraisal yang digunakan. Sedangkan, teks berita dengan
ideologi dinamis menentang Israel di dalam macro genre recount dengan micro
genre exposition pada setiap tahapan yang terdiri dari thesis, arguments
against dan reiteration cenderung menggunakan evaluasi negatif dalam bentuk
appreciation: negative valuation dengan tujuan yang sama untuk menentang
penjualan senjata militer Inggris ke Israel secara implisit dan objektif kecuali
pada tahapan reiteration yang diungkapkan secara subjektif melalui bentuk monogloss.
Kemudian, teks
berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel (antagonis kanan) di dalam
macro genre recount dengan micro genre exposition pada setiap tahapan yang terdiri
dari thesis, arguments for dan reiteration cenderung menggunakan evaluasi
negatif dalam bentuk unhappiness: antipathy dengan tujuan yang sama yaitu untuk
menentang pernyataan Abbas yang menunjukkan anti semistik secara implisit dan
objektif dengan menggunakan attitudinal lexis dan heterogloss: projection.
Selanjutnya,
terdapat teks berita yang menggunakan macro genre recount dan tidak ditemukan
micro genre di dalamnya. Teks berita tersebut terbagi menjadi 2 yaitu teks
berita yang menunjukkan ideologi dinamis menentang Israel (antagonis kiri) yang
terdiri dari CNN 1, CNN 2, Huffington Post 1, Huffington Post 2 dan Times of
India 1 dan teks berita yang menunjukkan ideologi dinamis mendukung Israel
(antagonis kanan) yang terdiri dari Bloomberg 2, the Guardian 2 dan USA Today
1. Teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel atau antagonis kiri
yang menggunakan macro genre recount pada tahapan orientation cenderung
menggunakan judgment: negative social sanction untuk menentang tindakan militer
Israel. Pada tahapan events cenderung variatif yaitu menggunakan appreciation:
negative composition in imbalance and complexity, unhappiness: misery, inclination:
desire, insecurity: disquiet and surprise, dissatisfaction: displeasure untuk menentang
tindakan militer Israel. Pada tahapan reorientation juga cenderung variatif
yaitu menggunakan inclination: desire dan unhappiness: antipathy and misery
untuk menentang pendukung Israel pada tindakan militer Israel. Seluruh
informasi cenderung diberikan secara implisit dan objektif dengan menggunakan
attitudinal lexis dan heterogloss: projection kecuali pada Times of India 1
yang ditunjukkan secara implisit dan subjektif dengan menggunakan attitudinal
lexis dan monogloss.
Berikutnya,
teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel (antagonis kanan) di dalam
macro genre recount cenderung menggunakan appreciation: negative valuation pada
tahapan orientation dengan cara menentang tindakan protes pada hari Nakba yang diasumsikan
membahayakan Israel. Pada tahapan events cenderung menggunakan appreciation:
negative valuation untuk menentang sikap Hamas yang menyebabkan konflik dengan
Israel. Bentuk ideologi dinamis pada tahapan reorientation cenderung
menggunakan unhappiness: misery untuk menentang kondisi kesedihan dalam rasa
putus asa warga Palestina dalam bentuk aksi protes yang berbahaya.
5.1.2. Attitude
dan Graduation
Bentuk dan
makna attitude dilihat dari tiga bentuk evaluasi yaitu affect, judgment dan appreciation
pada teks berita yang memiliki ideologi dinamis menentang atau mendukung Israel
sekaligus dilihat tingkat penajaman atau penghalusan makna. Teks berita dengan ideologi
dinamis menentang Israel cenderung menggunakan unhappiness: antipathy untuk menentang
tindakan kekerasan militer Israel, untuk menentang sikap Israel yang antipati pada
Hamas, Islamic Jihad dan penduduk Gaza, untuk menentang sikap U.S. yang melindungi
Israel dengan tidak menyetujui pernyataan pers tentang kekerasan yang terjadi
di Gaza, untuk menentang kebencian U.S. pada demonstran dan Hamas, untuk
menentang kebencian U.S pada ICC dan PLO, dan untuk menentang pertanggungjawaban
Israel atas banyaknya korban warga Palestina yang meninggal. Selanjutnya,
penggunaan dissatisfaction: displeasure digunakan untuk menentang tindakan
militer Israel pada demonstran, untuk menentang keputusan Trump, menentang
rencana U.S. untuk menutup organisasi Palestina (Palestine Liberation
Organization) dan untuk menentang pengesahan Yerusalem sebagai ibukota Israel
pada tahun 1980, menentang kekerasan dalam penggunaan kekuatan militer Israel
yang dilindungi oleh U.S. Berikutnya, insecurity: disquiet digunakan untuk
menentang rasa tidak aman yang dirasakan oleh Israel sehingga terjadi
pembunuhan atau pembantaian pada warga Palestina. Kemudian, inclination: desire
digunakan untuk menentang tuduhan Israel tentang serangan Hamas pada Israel.
Perubahan ideologi dinamis juga terjadi dilihat dari bentuk dan makna
logogenesis, ontogenesis dan filogenesis dengan menggunakan evaluasi
insecurity: disquiet, unhappiness: antipathy, inclination: desire, dan security:
confidence.
Selanjutnya,
teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel menunjukkan bahwa affect
dalam bentuk unhappiness: antipathy digunakan untuk menentang pengungsi Palestina
yang tidak menyetujui komitmen yang dibuat Israel dan U.S. tentang solusi 2 negara
bagian dan menginginkan kembali, menentang pernyataan Abbas tentang kebenciannya
pada bangsa Yahudi, menentang pernyataan dan swearing oleh Abbas tentang U.S.,
menentang pidato kebencian Abbas pada semua antagonisnya serta menentang pernyataan
Abbas yang mengingkari situs sejarah Yahudi di Yerusalem yang memperkeruh hubungan
dengan Israel dan U.S., menentang laporan Pemerintah Palestina pada ICC yang dianggap
tidak valid dan tidak memiliki wewenang, untuk menentang Hamas yang memprovokasi
untuk melakukan demonstrasi dan menentang Hamas yang dianggap sebagai kelompok
militant serta digunakan untuk menentang perjanjian Iran yang merugikan Israel.
Affect dalam
bentuk unhappiness: misery juga digunakan untuk mendukung Israel dengan cara
menentang keinginan warga Palestina kembali ke tempat yang sudah menjadi milik Israel
sejak terbentuknya Israel pada tahun 1948 melalui gerakan the Great March dan menentang
kesedihan warga Palestina yang mudah diprovokasi dan dieksploitasi untuk kepentingan
politik oleh Hamas. Sedangkan affect dalam bentuk insecurity: surprise digunakan
untuk menentang konflik internal antara Hamas dengan Abbas. Kemudian, affect dalam
bentuk inclination: desire dan security: confidence digunakan untuk menentang pernyataan
Abbas bahwa U.S.tidak dapat menjadi mediator perdamaian. Berikutnya, affect dalam
bentuk dissatisfaction: displeasure digunakan untuk menentang pernyataan kekecewaan
Abbas kepada U.S. sebagai mediator yang dikecam oleh U.S. dan untuk menentang
demonstrasi yang mengakibatkan terjadinya kekerasan. Bentuk affect yang menunjukkan
perubahan ideologi dinamis ditunjukkan oleh inclination: desire, happiness:
cheer,
insecurity: disquiet, dissatisfaction: displeasure, unhappiness: misery,
insecurity: surprise, unhappiness, antipathy.
Berikutnya,
evaluasi bentuk dan makna force dan focus digunakan untuk melihat bagaimana
graduation menunjukkan ideologi dinamis menentang Israel melalui leksis yang digunakan.
Penggunaan data force pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel
cenderung menggunakan negative attitudinal lexis untuk menyampaikan opini
tersirat untuk menentang tindakan militer Israel pada pengunjuk rasa warga
Palestina, menentang antipati Israel pada Hamas dan menentang dukungan U.S.
pada Israel yang menuai protes warga Palestina terkait pengakuan status
Yerusalem sebagai ibu kota Israel sedangkan penggunaan data focus yang
digunakan pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel adalah
median modality yang digunakan untuk menentang normalitas tindakan militer Israel
pada warga Palestina, menentang misery dan displeasure yang dirasakan oleh
warga Palestina, menentang antipathy Israel pada Hamas di Gaza, dan menentang
dukungan U.S. untuk Israel terkait pengakuan status Yerusalem sebagai ibu kota
Israel. Kemudian, data graduation juga menunjukkan bagaimana cara teks berita
tersebut menunjukkan ideologi dinamis mendukung Israel dengan melihat leksis
yang memberikan evaluasi dalam bentuk affect yang digunakan melalui penajaman makna
dan penghalusan makna. Penggunaan data force pada teks berita dengan ideologi
dinamis mendukung Israel dapat dijelaskan bahwa attitudinal lexis cenderung
digunakan dengan cara memberikan opini tersirat untuk menentang warga Palestina
yang melakukan protes, untuk menentang militansi Hamas, untuk menentang sikap
emosional Abbas serta untuk menentang ICC secara tersirat sedangkan penggunaan
focus of affect pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel
cenderung menggunakan median modality dalam bentuk auxiliary will dan sharpen dengan
menggunakan comparison untuk menunjukkan ideologi dinamisnya dengan cara menentang
sikap warga Palestina, Abbas dan Hamas yang tidak menerima Yerusalem sebagai
ibu kota Israel.
Selanjutnya,
penilaian judgment didasarkan pada leksis yang cenderung menunjukkan nilai
social esteem dan nilai social sanction yang digunakan untuk mengetahui cara
teks berita tersebut menunjukkan ideologi dinamis menentang atau mendukung
Israel. Data judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel
cenderung menggunakan social sanction: propriety dengan cara menentang tindakan
militer Israel pada warga sipil Palestina, menentang sikap anti demokrasi
Israel serta menentang sikap U.S.
terkait
pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Perubahan ideologi dinamis pada
teks berita dengan ideologi menentang Israel juga dominan digunakan sedangkan
data judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel
menunjukkan dukungannya dengan menggunakan judgment dalam bentuk social
sanction: propriety secara global dengan cara menentang sikap pemerintah
Palestina (Abbas) dan menentang kepemimpinan Hamas di Gaza.
Berikutnya,
bentuk force yang cenderung digunakan pada teks berita dengan ideologi dinamis
menentang Israel adalah negative attitudinal lexis yang digunakan untuk memberikan
penekanan sanksi sosial pada Israel dengan menunjukkan sikap dan opini tersirat
untuk menentang tindakan militer Israel pada warga sipil Palestina, menentang dukungan
U.S. dan U.N. untuk Israel terkait blaming Hamas dan Islamic Jihad serta menentang
pembatasan kebebasan untuk berunjuk rasa oleh Israel sedangkan penggunaan focus
of judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel cenderung
menggunakan penajaman makna (sharpen) dalam bentuk superlative dan comparative
untuk menentang jumlah korban yang meninggal dan yang terluka akibat senjata
militer Israel untuk diberikan sanksi sosial (condemned).
Kemudian, data
force of judgment pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel
cenderung menggunakan attitudinal lexis untuk menentang sikap pemerintah
Palestina yang meminta bantuan ICC dan menentang Hamas terkait strateginya dalam
melibatkan anak-anak Palestina untuk mendapatkan simpati internasional, serta menentang
sikap Abbas yang mencela antagonisnya sedangkan data focus of judgment pada teks
berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel ditemukan dalam bentuk yang bervariasi
yaitu dalam bentuk soften: low modality (may), median modality (should), sharpen:
prepositional phrase, dan comment adjunct yang digunakan untuk menentang langkah
pemerintah Palestina membawa Israel ke pengadilan internasional (ICC) dan menentang
kepemimpinan Hamas di Gaza.
Berikutnya,
penggunaan data appreciation pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang
Israel cenderung menggunakan negative valuation (the action is not worth doing)
untuk menentang kekerasan pasukan Israel pada warga Palestina yang berunjuk
rasa, untuk menentang kedaulatan Israel dan status Yerusalem yang tidak diakui
internasional dan untuk menentang serangan Israel ke Gaza serta adanya
konsistensi pola proses perubahan ideologi dinamis sedangkan penggunaan data
appreciation pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung Israel
menunjukkan bahwa negative valuation (the action is not worth doing) cenderung
digunakan untuk menentang kekerasan Hamas, menentang tindakan pemerintah Palestina
yang melaporkan Israel pada ICC yang dianggap illegal, menentang krisis ekonomi
di Gaza, dan menentang sikap anti-semitism Abbas serta adanya pola proses
perubahan ideologi dinamis.
Selanjutnya,
bentuk force of appreciation yang dominan digunakan adalah attitudinal lexis
dalam bentuk negative valuation yang digunakan untuk menentang serangan militer
Israel ke Gaza yang terus berlanjut, untuk menentang ancaman Israel pada Hamas,
untuk menentang sikap Inggris dalam bentuk ekspor senjata ke Israel dalam waktu
yang lama yang menyebabkan krisis kemanusiaan, untuk menentang kebijakan U.S.
memindahkan kedutaan yang mengakibatkan kemarahan warga Palestina, dan untuk
menentang sikap Israel yang menempati Yerusalem Timur sejak perang Timur Tengah
tahun 1967 melalui sikap dan opini tersirat sedangkan bentuk focus of
appreciation yang dominan digunakan adalah median modality untuk menentang
normalitas situasi yang kompleks pada hari Nakba atau
Catastrophe,
untuk menentang normalitas sikap U.S. untuk menunjukkan kekuasaannya dengan
cara memberikan sanksi pada ICC dan untuk menentang pengakuan Israel atas Yerusalem
Timur tanpa pengakuan internasional.
Kemudian,
bentuk force yang dominan pada teks berita dengan ideologi dinamis mendukung
Israel adalah attitudinal lexis dalam bentuk negative valuation yang digunakan untuk
menentang Hamas yang dianggap mengeksploitasi warga sipil untuk menerobos masuk
wilayah Israel melalui gerakan protes, untuk menentang pemikiran warga
Palestina yang salah tentang pemindahan kedutaan U.S. ke Yerusalem yang
dikaitkan dengan peringatan hari Nakba atau hari berdirinya Israel di wilayah
Palestina, untuk menentang sikap Hamas yang membajak aksi protes warga
Palestina, untuk menentang Hamas sebagai penyebab tindakan kekerasan dan bukan
U.S. yang menimbulkan konflik, dan untuk menentang sikap Abbas yang mengambil
keuntungan dari konflik antara Hamas dan Israel sedangkan data focus yang
cenderung digunakan adalah dalam bentuk sharpen: comment adjunct yang cenderung
digunakan untuk menentang serangan anggota Hamas yang bernama al-Majdalawi pada
pasukan Israel, untuk menentang kekerasan yang dilakukan oleh Hamas pada tahun
2007 di Gaza yang menyebabkan Gaza diblokade atau di-lockdown oleh Israel dan
Mesir, dan untuk menentang sedikitnya perubahan yang dirasakan oleh semua pihak
dari perpindahan kedutaan U.S. ke Yerusalem terkait dengan konflik yang terus
berlanjut antara Israel dengan warga Palestina di Gaza.
Engagement
Bentuk
engagement pada teks berita dengan ideologi dinamis menentang Israel dan mendukung
Israel dilihat dari bentuk heterogloss dan monogloss yang menentukan tingkat subyektifitas
dan obyektifitas dari informasi yang diberikan. Informasi yang diberikan oleh teks
berita dengan ideologi dinamis menentang Israel cenderung menggunakan bentuk heterogloss:
projection yang menunjukkan tingkat objektifitas yang tinggi kecuali pada Times
of India 1 yang tidak konsisten dengan Times of India 2 yang digunakan untuk menentang
banyaknya korban warga Palestina dan anak-anak yang meninggal dan terluka, untuk
menentang harapan Trump untuk mencapai perdamaian dengan cara memindahkan kedutaan
U.S. ke Yerusalem dari Tel Aviv yang berujung dengan konflik, untuk menentang ketakutan
akan kehilangan mayoritas Yahudi jika warga Palestina diizinkan kembali, untuk menentang
ekspor senjata militer Inggris ke Israel sampai dengan £42 juta dalam jangka waktu
yang lama dan untuk menentang pernyataan John Bolton (penasehat keamanan nasional
Gedung Putih) yang menganggap ICC sudah mati. Sedangkan teks berita dengan ideologi
dinamis mendukung Israel menunjukkan bahwa informasi yang diberikan cenderung menggunakan
bentuk heterogloss: projection yang menunjukkan tingkat objektifitas yang tinggi
yang digunakan untuk menentang Hamas sebagai penyebab terjadinya konflik dan menentang
laporan Pemerintah Palestina dengan bukti yang dianggap tidak valid oleh
Israel.
SARAN
Dilihat dari
validitas data masih ditemukan data yang menunjukkan ketidakkonsistenan, yaitu
pada USA Today karena USA Today 1 menunjukkan ideologi dinamis mendukung Israel
sedangkan USA Today 2 menunjukkan ideologi dinamis menentang Israel sehingga
pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah data meskipun
untuk teks berita lainnya seperti BBC 1 dan BBC 2, Bloomberg 1 dan Bloomberg 2,
CNN 1 dan CNN 2, Fox News 1 dan Fox News 2, Huffington Post 1 dan Huffington
Post 2, New York Times 1 dan New York Times 2, Guardian 1 dan Guardian 2, dan
Times of India 1 dan Times of India 2 yang sudah menunjukkan kekonsistenan.Selanjutnya,
dilihat dari kajiannya masih banyak yang belum dikaji oleh peneliti di dalam
disertasi ini yang dapat dijadikan celah oleh peneliti selanjutnya atau dapat
dilanjutkan oleh peneliti sendiri dalam penelitian selanjutnya yaitu mengkaji
appraisal dilihat dari struktur atau tatanan sintagmatik yang mengkaji secara
holistik dari domain bunyi, domain tulisan, domain lisan dan domain tata bahasa
yang dalam penelitian ini belum dibahas yaitu domain bunyi dan domain lisan;
mengkaji sistem paradigmatik untuk melihat nilai kesesuaian atau delicacy untuk
melihat penggunaan klausa yang lebih halus atau lebih rumit; mengkaji
stratifikasi untuk melihat bahasa lisan dan tulisan dari teks berita terkait
wacana dan wacana kritis; mengkaji metafungsi secara mendalam terutama
metafungsi ideasional.
Berikutnya,
celah lain yang ditemukan pada penelitian ini adalah masih fokus pada data
linguistik dalam bentuk leksis sehingga masih ada celah penelitian untuk
penelitian selanjutnya untuk melihat dari sudut pandang yang lain yaitu dari
data dalam bentuk message merujuk pada ilmu sosial terkait teori rhetorical
appeals yang dapat memberikan pengaruh kepada pembaca untuk merubah cara
ideologi dinamisnya.